TEMPO.CO, Jakarta - An, warga negara Amerika Serikat, mungkin tak menyangka Rabu malam, 20 Juni 2012, dirinya digelandang ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Mengenakan kaos abu-abu ketat dan topi, pria bertubuh tinggi besar itu digiring penyidik menuju lantai 7 Gedung Komisi.
"Kesialan" An, pegawai perusahaan mebel PT Td Williamson, bermula saat sejumlah barang yang dipasoknya dari negara asalnya tertahan di Bea Cukai Bandara Soetta, sejak lebih dari empat bulan lalu. Padahal menurutnya, semua dokumen pengiriman barang lengkap. Jenis barang yang dikirim pun tak menyalahi aturan.
Entah jengah, An akhirnya menuruti saran kenalannya berinisial E, warga Indonesia. E membujuk An untuk menyerahkan "upeti" ke Bea Cukai sebesar Rp 150 juta. Rencananya, duit itu akan disetor ke W, Kepala Sub Seksi Kargo Bea Cukai Bandara Soetta.
Naas bagi An, tim KPK yang mengintai sejak pukul 10.00 WIB keburu mengendus rencana penyerahan duit. Belum sampai W menyerahkan barang-barang Williamson ke An, mereka sudah tertangkap tangan KPK. Duit Rp 104 juta diamankan petugas dari tangan W di kantornya. Saat penangkapan, W tengah bersama E dan rekan E berinisial Aa.
Menurut sumber, saat penangkapan W semula mengaku duit yang dikantonginya berjumlah Rp 105 juta. Namun setelah dihitung, jumlahnya ternyata hanya Rp 104 juta. Tak cuma itu, Rp 6 juta tak lama kemudian digelontorkan E ke meja. "Eh iya, ini masih ada Rp 6 juta di saya," ujarnya.
Di tempat berbeda, Rest Area Km.13 Merak, tim KPK lainnya menangkap An dan kawan E berinisial R. Menurut sumber, An dan R menuju Rest Area Km.13 setelah kelar mengawasi proses penyerahan duit dari E ke W. "An dan R sekadar ingin memastikan duitnya sampai ke W," ujar sumber tersebut.
Hingga kini, belum jelas "nasib" duit Rp 40 juta yang semula disiapkan An untuk W. R diketahui juga menyimpan sejumlah duit, namun belum diketahui nilainya.
Menurut Juru Bicara KPK Johan Budi, KPK masih mendalami hal itu lewat pemeriksaan tujuh orang yang ditangkap, termasuk latar belakang penyimpanan barang-barang An di Bea Cukai. "Diduga ada motif pemerasan, karena barang An ada di sana," ujar Johan di kantornya malam ini.
ISMA SAVITRI | RUSMAN PARAQBUEQ
Berita terkait
Kenapa Petugas Bea Cukai Itu Disuap
KPK Tangkap Pegawai Bea Cukai
Selain Petugas Bea Cukai, Ada 6 Orang Ditangkap KPK
Warga Amerika Suap Pejabat Bea Cukai