Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rencana Pemerintah Menghadapi Tukang Gigi

image-gnews
Tukang gigi Iwan Yulius Santoso alias Ie Yoe Djiang, menunjukkan protesa gigi di tempat prakteknya di Yogyakarta, (15/06/2012). Sebagai tukang gigi generasi ketiga merasa dirugikan dengan beroperasinya tukang gigi liar yang beroperasi seperti dokter gigi. TEMPO/Suryo Wibowo
Tukang gigi Iwan Yulius Santoso alias Ie Yoe Djiang, menunjukkan protesa gigi di tempat prakteknya di Yogyakarta, (15/06/2012). Sebagai tukang gigi generasi ketiga merasa dirugikan dengan beroperasinya tukang gigi liar yang beroperasi seperti dokter gigi. TEMPO/Suryo Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan berencana membina tukang gigi demi menyamakan kompetensi mereka dengan standar yang dimiliki Kementerian. “Kami akan membuat pelatihan agar tukang gigi bekerja dengan lebih profesional,” kata Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan, Supriyantoro, di Jakarta, Jumat, 15 Juni 2012.

Menurut dia, ada sejumlah program pembinaan, yaitu pendataan dan pemetaan kemampuan tukang gigi oleh dinas kesehatan kota/kabupaten, kemitraan antara tukang gigi dalam menjalankan pekerjaan dengan profesi kesehatan gigi, baik teknisi gigi, perawat gigi, dan dokter gigi.

Pendataan dan pemetaan kemampuan tukang gigi, kata Supriyantoro, bertujuan untuk menghitung jumlah tukang gigi yang berpraktek. Program ini juga bertujuan menilai apa saja kemampuan tukang gigi dan apa saja yang harus pemerintah lakukan untuk meningkatkan kompetensi mereka.

Kementerian Kesehatan menangguhkan pemberlakuan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1871 Tahun 2011. Isi peraturan ini adalah tukang gigi hanya berwenang membuat gigi tiruan lepasan dari akrilik sebagian atau penuh. Sedangkan kewenangan tukang gigi untuk memasang gigi tiruan lepasan dengan tidak menutup sisi akar gigi dicabut. Peraturan ini kemudian mengundang reaksi tukang gigi. Mereka menganggap peraturan tersebut akan mematikan mata pencaharian.

Peraturan nomor 1871 mencabut Permenkes Nomor 339 Tahun 1989 tentang Pekerjaan Tukang Gigi. Konsekuensi dari penundaan itu membuat tukang gigi masih dapat berpraktek membuat gigi tiruan lepasan dari akrilik sebagian atau penuh dan memasang gigi tiruan lepasan dengan tidak menutup sisi akar gigi dicabut.

Sebelumnya kewenangan itu diatur dalam Permenkes Nomor 339 Tahun 1989. Kebijakan itu juga sekaligus memperpanjang Peraturan Kementerian Kesehatan Nomor 21 Tahun 2012 yang mengatur masa peralihan berlakunya Permenkes 1871 Tahun 2011.

Dalam program kemitraan, pemerintah berencana menggandeng tukang gigi dengan profesi kesehatan gigi, yaitu teknisi gigi, perawat gigi, dan dokter gigi. Supriyantoro mengatakan pekerjaan tukang gigi tetap ada. "Namun dilakukan dengan cara bermitra dengan puskesmas, rumah sakit, laboratorium teknik gigi, atau praktek dokter gigi,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, pemerintah juga berencana membuat program pendidikan tukang gigi. Program ini dimaksudkan agar tukang gigi bekerja dengan kompetensi yang telah sesuai standar Kementerian Kesehatan serta sesuai dengan kompetensi dan kewenangan tukang gigi.

Program berikutnya, yaitu pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan tukang gigi. “Intinya, kami ingin menjembatani dua pihak,” kata dia, sembari menambahkan, Kementerian ingin tukang gigi tetap dapat bekerja dan masyarakat tetap terlindungi.

Sekretaris Jenderal Ikatan Tukang Gigi Indonesia Faisol Abrori mengatakan pembinaan memang salah satu kunci untuk meningkatkan mutu kerja tukang gigi. "Memang harus ada pembinaan dari Kementerian Kesehatan dan hal itu juga sudah dijanjikan pemerintah," kata Faisol.

Namun, kata dia, bentuk pembinaan yang dijanjikan pemerintah masih belum jelas konsepnya. Ia mengatakan Kementerian Kesehatan seolah-olah menutup diri dalam pembahasan program pembinaan tersebut. Saat tukang gigi bertemu dengan Kementerian Kesehatan, kata dia, pemerintah juga enggan menjawab bagaimana program itu nantinya. "Misalnya pembinaan dilakukan oleh dokter gigi atau profesi yang lain, masih belum jelas," kata dia

RAFIKA AULIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

1 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

19 jam lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

1 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

4 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

8 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

9 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

16 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

16 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

18 hari lalu

Ilustrasi balita mudik. shutterstock.com
Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

Pakar kesehatan mengingatkan orang tua untuk memperhatikan daya tahan tubuh balita saat mudik mengingat kondisi cuaca yang sedang tak baik.