TEMPO.CO, Bandung - Teguh Rianto, ayah tiri Rangga Cipta Nugraha, korban pengeroyokan usai laga Persija versus Persija di Gelora Bung Karno, Jakarta, mengaku tak akan menuntut pertanggungjawaban hukum siapapun terkait tewasnya anak mereka. Namun dia meminta agar polisi mengusut tuntas kasus pengeroyokan yang mencabut nyawa tiga korban, termasuk Rangga, tersebut.
"Kami akan menerima ini sebagai takdir anak kami saja. Kalaupun minta pertanggungjawaban kepada siapa? Jakmania (komunitas suporter Persija) yang mana? Ke Persija juga nggak lah," katanya di rumah duka di Kampung Pasir Leutik, Cimenyan, Kabupaten Bandung, Selasa 29 Mei 2012.
Teguh meminta Kapolda Metro Jaya mengusut tuntas kasus ini sampai para pelaku pengeroyokan tertangkap, dan pelakunya harus dihukum berat. "Supaya menjadi efek jera bagi siapapun dan kejadian yang menimpa anak saya tak terulang lagi nanti," katanya.
Setelah sempat menjadi misteri karena tak membawa identitas, salah salah satu korban pengeroyokan usai laga Persija versus Persib di Gelora Bung Karno Jakarta, Ahad petang lalu ternyata Rangga Cipta Nugraha, 22 tahun, warga Jalan Edang Suwanda, Kampung Pasir Leutik, RT 05 RW 04, Desa Padasuka, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung.
Rangga sejak 8 bulan lalu tinggal indekos di kawaasan Cawang, Jakarta Timur. Dia bekerja di perusahaan bidang kurir cepat dan logistik, DHL, selulus dari program D3 Politeknik Pos Bandung tahun lalu. "Dia bobotoh Persib. Sejak sekolah di SMAN 24 (Bandung), dia jadi anggota Viking (organisasi suporter Persib)," kata Teguh.
ERICK P. HARDI
Berita terkait
Korban Pengeroyokan di GBK Ternyata Suporter Persib
Jakmania Minta Polisi Usut Tewasnya Suporter
Heru Joko: Korban Tewas Bukan Viking atau Bobotoh
Suporter Tewas Pasca Laga Persib-Persija Bertambah
Viking dan Jakmania Tak Tahu Soal Suporter Tewas
Balok dan Batu Ditemukan di Lokasi Pengeroyokan Bobotoh
Suporter Tewas Dikeroyok Usai Laga Persib-Persija