TEMPO.CO, Jakarta -Air Traffic Controller di Bandara Soekarno Hatta sudah berumur 15 tahun. Direktur Utama Angkasa Pura III, Tri S. Sunoko mengakui ATC yang sekarang sudah digunakan sejak tahun 1997. "Belum ada upgrade sampai sekarang," ujar Tri dalam rapat dengar pendapat dengar pendapat komisi V DPR dengan Pemerintah dan PT Trimarga Rekatama di Sukhoi, Senin, 28 Mei 2012.
Tri mengungkapkan, pihaknya berencana mengupgrade ATC tahun ini. Upgrade ATC, dijelaskan Tri, perlu waktu lantaran pihaknya harus melakukan penelitian dahulu guna menyesuaikan spek sehingga cocok dengan peralatan yang ada. "Tapi sekarang sudah tender," ujarnya.
Tahun depan, Tri menjelaskan, ATC juga bakal punya gedung baru. Gedung tersebut dipersiapkan Kementerian Perhubungan. "Gedung selesai tahun depan kuartal ketiga," ucap Tri.
Dalam rapat dengar pendapat tersebut, DPR mencecar Angkasa Pura tentang berbagai kemungkinan penyebab jatuhnya Sukhoi Superjet 100. Komisi diantaranya mempertanyakan tentang proses navigasi, kelayakan peralatan ATC hingga kecukupan jumlah SDM pemantau ATC.
Anggota komisi juga sempat menanyakan kemungkinan radar bermasalah lantaran lamanya jeda waktu antara komunikasi terakhir hingga pesawat diketahui hilang. Namun Tri membantah hal tersebut. "Tidak ada hang," ujarnya. Tri meyakinkan penerbangan di dalam negeri aman. "Jangan terlalu didramatisir. Penerbangan asing yang sangat memperhatikan safety mau masuk. Ini signal bahwa kita aman. Tapi kami setuju perlu ada peningkatan alat," ujarnya.
Tri menilai, kecelakaan Sukhoi Superjet 100 dikarenakan kesalahan multifaktor. "Kesalahan mungkin ada walaupun belum tentu ada pada kita," ujar dia.
MARTHA T.
Berita lain
Tragedi Sukhoi di Gunung Salak
Kisah Pengumpul ‘Puzzle’ Jenazah Korban Sukhoi
Rusia Pikir Amerika Sabotase Sukhoi
Muncul Isu Tragedi Sukhoi Akibat Sabotase Bisnis
Centang-perenang Menara Pengawas Pesawat (ATC)
Ayat Kursi & Kisah Getir Pilot Mengontak Bandara
Makam Keramat di Kawasan Tempat Jatuh Sukhoi