Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ribuan Ikan Kembali Mati Mengambang di Kali Surabaya

image-gnews
Seorang warga sedang mencari ikan di pintu air Gubeng, Sungai Kalimas, Surabaya, Selasa (27/10). Sungai tersebut berbusa akibat limbah pabrik yang dibuang ke sungai. TEMPO/Dwi Narwoko
Seorang warga sedang mencari ikan di pintu air Gubeng, Sungai Kalimas, Surabaya, Selasa (27/10). Sungai tersebut berbusa akibat limbah pabrik yang dibuang ke sungai. TEMPO/Dwi Narwoko
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Ribuan ikan jenis besar di Kali Surabaya ditemukan mati mengambang. Dari pantauan Tempo, ikan-ikan ini mati mengambang mulai kawasan Waru Gunung, Driyorejo, hingga kawasan Wringin Anom, Kabupaten Gresik.

Kematian ikan diduga akibat pencemaran limbah ratusan pabrik yang berdiri di sepanjang bantaran Kali Surabaya. "Saya menduga ada dua pabrik, yaitu pabrik penyedap masakan dan pabrik tepung yang punya andil dalam membunuh ikan-ikan ini," kata Direktur Lembaga Konservasi Lahan Basah (Ecological Observation and Wetlands Conversation, Ecoton) Surabaya, Prigi Arisandi, kepada Tempo, Sabtu, 26 Mei 2012.

Menurut Prigi, kecurigaan ini bukanlah tanpa alasan karena di sepanjang aliran sungai ditemukan banyak kotoran limbah tetes tebu yang merupakan bahan pokok pembuat penyedap rasa masakan. Tak hanya itu, juga banyak ditemukan lendir-lendir mirip sisa tepung yang mengambang di sepanjang Kali Surabaya.

Ikan-ikan yang mati di antaranya berjenis keting, rengkik, jendil, bader, serta berot. Rata-rata ikan tersebut merupakan ikan besar dengan ukuran hingga betis orang dewasa. Matinya ikan-ikan tersebut menjadi perhatian warga yang bermukim di tepi sungai. Namun, karena khawatir mengandung racun, mayoritas warga tak berani mengambil ikan tersebut untuk dijadikan santapan.

Data dari Ecoton menunjukkan, pada Jumat, 25 Mei 2012, di sekitar kawasan Gempol Kerep, Kabupaten Mojokerto, juga ditemukan ribuan ikan yang mati mengambang. "Warga di Gempol Kerep mencium bau tetes tebu sejak pukul 7 pagi, dan pada siang harinya ribuan ikan di sana mati," ujar Prigi.

Ecoton mendesak PT Perum Jasa Tirta segera menggelontorkan air dengan membuka pintu-pintu air sehingga air yang ada di Kali Surabaya segera terbuang ke laut. Ecoton juga mendesak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo, untuk sementara menghentikan aktivitas pengambilan air Kali Surabaya sebagai bahan baku utama air minum sebelum adanya upaya penggelontoran oleh PT Jasa Tirta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami juga mendesak gubernur harus turun langsung, seluruh pabrik di bantaran sungai harus ditutup. Untuk mengatasi pencemaran Kali Surabaya diperlukan ketegasan gubernur," ucap Prigi.

Prigi mengatakan tim Ecoton akan menemui Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Senin, 28 Mei 2012. Ecoton ingin menyampaikan langsung desakannya agar Gubernur menyelamatkan Kali Surabaya dari gempuran limbah. Apalagi kematian massal ikan di Kali Surabaya sudah berulang kali terjadi.

Sementara itu, Direktur Utama PDAM Surabaya Ashari Mardiono mengatakan masih dalam tahap melakukan penyelidikan masalah pencemaran Kali Surabaya. "Kita saat ini sedang berkoordinasi dengan Perum Jasa Tirta dan kita datangi langsung ke lokasi ikan mati," tutur Ashari.

Menurut Ashari, PDAM saat ini telah melakukan antisipasi dengan cara melakukan penambahan zat aditif yang diperlukan untuk menambah oksigen dalam air yang terkontaminasi limbah.

FATKHURROCHMAN TAUFIQ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

KTT AIS akan Berlangsung di Bali, Bahas Perubahan Iklim hingga Ekonomi Biru

8 Oktober 2023

Archipelagic and Island States (AIS) Forum dengan tema
KTT AIS akan Berlangsung di Bali, Bahas Perubahan Iklim hingga Ekonomi Biru

Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic and Island States atau KTT AIS Forum 2023 akan diselenggarakan di Bali pada 10-11 Oktober 2023.


Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Pemkot Bakal Andalkan Kalimalang untuk Air PAM

17 September 2023

Warga menunggu bantuan air bersih dari PDAM di Perumahan Pondok Ungu Permai, Bekasi Utara. Foto: istimewa
Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Pemkot Bakal Andalkan Kalimalang untuk Air PAM

Pemerintah Kota Bekasi mengucurkan dana Rp45 miliar untuk mengatasi air olahan Perumda Tirta Patriot yang kerap terganggu karena pencemaran


BPOM Soroti Senyawa Aktif Obat yang Kontaminasi Perairan Indonesia

17 Juli 2023

Kepala BPOM Penny K Lukito saat acara penanaman 10,000 tanaman obat di Jakarta, Minggu (16/7/2023). (ANTARA/Hreeloita Dharma S/rst)
BPOM Soroti Senyawa Aktif Obat yang Kontaminasi Perairan Indonesia

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny K Lukito menyoroti paparan senyawa aktif obat yang mengontaminasi perairan Indonesia.


Mikroplastik Air Laut di Mayangan Probolinggo Tinggi, Dukung Data 36 Merek Garam Tercemar

24 Juni 2023

Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Mikroplastik Air Laut di Mayangan Probolinggo Tinggi, Dukung Data 36 Merek Garam Tercemar

Rachmadeta Antariksa mengatakan pencemaran mikroplastik air laut di Kelurahan Mayangan tinggi berdasarkan pengujian pihaknya dengan ECOTON.


Inilah Ciri-ciri Air yang Tercemar

10 Desember 2022

Petugas Bidang Air Baku, Air Bersih, dan Air Limbah Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta saat memeriksa Instalasi Pengelolaan Air Limbah di IPAL Jagakarsa, Jakarta, Rabu, 18 November 2020. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Inilah Ciri-ciri Air yang Tercemar

Pencemaran air lebih sering disebabkan aktivitas manusia yang membuang benda dan zat asing ke air. Berikut ciri-ciri air yang tercemar.


5 Jenis Pencemaran Lingkungan yang Perlu Anda Ketahui

10 Desember 2022

Suasana lalu lintas di sepanjang jalan raya yang diselimut asap tebal di New Delhi, India, 3 November 2022. Delhi menempati posisi pertama dalam daftar kota dengan polusi udara terburuk di dunia berdasarkan hasil survei yang dirilis oleh Health Effects Institute (HEI). REUTERS/Adnan Abidi
5 Jenis Pencemaran Lingkungan yang Perlu Anda Ketahui

Ada berbagai jenis pencemaran lingkungan yang sama-sama menganggu ruang hidup makhluk hidup. Berikut beberapa di antaranya.


Tim Ekspedisi Sungai Nusantara Temukan Sungai Siak Tercemar Klorin dan Fosfat

4 Juli 2022

Aktivis lingkungan WALHI Sumbar dan Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) melakukan aksi protes.
Tim Ekspedisi Sungai Nusantara Temukan Sungai Siak Tercemar Klorin dan Fosfat

Penelitian Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) menemukan fakta bahwa Sungai Siak di Riau tercemar bahan kimia klorin dan fosfat. Penelitian ini dilakukan ESN bersama dengan Mahasiswa Pecinta Alam Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Riau dan Badan Teritori Telapak Riau pada 1 - 3 Juli 2022.


Hasil Uji Laboratorium Buktikan Pencemaran Air Kali di Bukit Tiara Tangerang

2 Maret 2022

Ilustrasi pencemaran sungai. TEMPO/Fahmi Ali
Hasil Uji Laboratorium Buktikan Pencemaran Air Kali di Bukit Tiara Tangerang

Banyaknya perusahaan di pinggir kali itu membuat pemeriksaan mengalami hambatan dalam menentukan sumber pencemaran.


Pencemaran Air di Perumahan Bukit Tiara Tangerang, DLHK: dari Sablon Baju

19 Februari 2022

Ilustrasi pencemaran sungai. TEMPO/Fahmi Ali
Pencemaran Air di Perumahan Bukit Tiara Tangerang, DLHK: dari Sablon Baju

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang, Banten, kesulitan mencari sumber pencemaran air kali di Perumahan Bukit Tiara.


Pakar IPB University: Kualitas Air di 10 Provinsi di Indonesia Buruk

16 Februari 2022

Gedung Rektorat IPB University di kampus IPB Dramaga Bogor /ANTARA
Pakar IPB University: Kualitas Air di 10 Provinsi di Indonesia Buruk

IPB University menyebut bahwa 10 dari 34 Provinsi di Indonesia memiliki indeks air yang buruk karena terkontaminasi.