TEMPO.CO, Manado - Suasana duka terlihat jelas ketika jenazah Anggraeni Fitria Swesty Supredjo, pramugari Sky Aviation korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100, tiba di Bandar Udara Sam Ratulangi, Kamis pagi, 24 Mei 2012.
Isak tangis keluarga yang datang menjemput langsung meledak di bandara ketika jenazah Anggi diturunkan dan akan dibawa ke rumah keluarga di Manado.
Jenazah Anggi--sapaan akrab pramugari cantik ini--langsung dibawa ke rumah orang tua keluarganya di Kelurahan Banua Politeknik, Kecamatan Mapanget, sebelum kemudian dilanjutkan dibawa ke Kelurahan Perkamil Kecamatan Tikala di rumah mertua Anggi.
Di Perkamil, isak tangis tak dapat dibendung karena masyarakat sekitar rumah milik mertua Anggi yang juga mantan Wali Kota Manado Abdi Buchari ini ikut melayat dan mengucapkan belasungkawa.
Tampak juga hadir memberikan ucapan duka mendalam Wakil Wali Kota Manado Harley A.B. Mangindaan yang sedari awal memang memberikan perhatian atas kecelakaan yang menyebabkan tiga warga asal Manado ikut meregang nyawa. Usai di rumah mertua Anggie, jenazah Anggi kemudian dibawa ke rumah duka keluarga besar, Kelurahan Wenang, Kecamatan Wenang, Kota Manado.
Jenazah sendiri sebelumnya disalatkan oleh para keluarga besar di masjid di kompleks rumah duka keluarga besar tersebut. Saat ini masih dilaksanakan ibadah pelepasan jenazah.
Rencananya jenazah Anggi akan dimakamkan di pemakaman Borgo, Kota Manado, hari ini juga. Kuburan Anggi sendiri dipilih oleh keluarga besar diletakan di antara kuburan milik Oma dan Opa Anggi.
"Keputusan menaruh kuburan Anggi di tengah kubur Opa dan Oma karena Anggi merupakan cucu pertama yang meninggal dunia," kata Hendra Montororing, sepupu Anggi.
ISA ANSHAR JUSUF