TEMPO.CO , Jakarta:-- Direktur Eksekutif Disaster Victim Identification (DVI) Markas Besar Kepolisian RI, Komisaris Besar Anton Castilani, mengatakan semua keluarga sudah melihat korban Sukhoi dalam peti jenazah. Mereka yang diperbolehkan melihat termasuk perwakilan dari Kedutaan Besar Rusia, Prancis dan Amerika Serikat.
Selasa 22 Mei 2012 sore, peti jenazah sudah ditutup dan dipindahkan dari Rumah Sakit Polri Kramatjati ke Bandar Udara Halim Perdana Kusuma. “Peti jenazah dipindahkan untuk persiapan upacara serah terima kepada keluarga besok pagi,” kata Anton.
Serah terima akan dilakukan dari DVI kepada Basarnas, Menteri Perhubungan, kemudian ke pihak keluarga. Peti mati korban Sukhoi dijaga ketat sejumlah tentara dan petugas Basarnas.
Adapun PT Trimarga Rekatama, perusahaan perwakilan Sukhoi di Indonesia menyatakan menyediakan fasilitas untuk pengurusan jenazah. “Kami memfasilitasi hingga proses pemakaman selesai,” kata Soenaryo, konsultan bisnis PT Trimarga Rekatama.
Menurut Soenaryo, Trimarga juga menyiapkan 38 unit ambulans untuk mengantar jenazah dari Bandar Udara Halim ke lokasi pemakaman. Rombongan pengiring jenazah, kata Soenaryo, akan dikawal petugas.
"Untuk yang ke luar kota seperti Karawang dan Bandung dikawal pertugas bermobil," kata Soenaryo. Sedangkan pengiriman jenazah dalam kota, pengawalan dilakukan dengan motor.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga menyiapkan 45 unit ambulans. “Ambulans itu disiapkan untuk mengantarkan jenazah ke rumah duka baik di Jakarta maupun di luar Jakarta," ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati.
Beberapa keluarga mengaku sudah siap menerima kedatangan jasad korban Sukhoi. Seperti keluarga Dody Aprianto, wartawan majalah Angkasa, salah satu korban. "Jenazah akan dimakamkan di Tanah Kusir," kata Andri Rudiantara, adik korban.
Keluarga juru kamera Trans TV, Aditya Sukardi, menyiapkan pemakaman di Gading Kasri, Malang, Jawa Timur. “Jenazah akan dimakamkan pada Kamis,” kata petugas Tempat Pemakaman Umum Gading Kasri, Tuyung Kasturi.
Sukhoi Superjet 100 buatan Rusia jatuh menabrak tebing Gunung Slak, jawa Barat pada Rabu, 9 Mei 2012. Sebanyak 45 penumpang, termasuk 8 kru pesawat asal Rusia, tewas.
MARIA YUNIAR I ANGGRITA DESYANI | EKO WIDIANTO | ENI SAENI