TEMPO.CO, Jakarta -- Kepala Rumah Sakit Polri Raden Said Sukanto Brigadir Jenderal Agus Prayitno menyatakan bahwa durasi melihat jenazah korban Sukhoi Superjet 100 pada Selasa 21 Mei 2012 akan dibatasi.
"Besok durasi kita batasi. Kira kira masing-masing keluarga 10 menit," ujar Agus saat ditemui di Rumah Sakit Raden Said Sukanto, Senin 21 Mei 2012.
Agus menambahkan jam kunjungan keluarga untuk melihat korban Sukhoi tersebut hanya akan berlangsung selama kurang lebih delapan jam, tepatnya dari pukul 13.00 hingga pukul 21.00.
Ketika Tempo menanyakan bagaimana jenazah akan diperlihatkan besok, Agus mengatakan bahwa besok korban akan dimandikan, dikafani, diawetkan, dan dimasukkan ke dalam peti sebelum diperlihatkan.
"Harapan saya, besok pagi persiapan sudah selesai," ujar Agus sambil menambahkan bahwa keluarga korban akan dijelaskan dahulu soal kondisi korban sebelum dipersilakan melihat.
Sebelumnya, pihak DVI menyatakan bahwa proses identifikasi semua korban Sukhoi Superjet 100 telah usai dilakukan. Total sebanyak 45 korban berhasil diidentifikasi berdasarkan tes DNA, data gigi-geligi, dan sebagainya.
Jenazah korban saat ini masih dilabeli oleh pihak DVI. Hal tersebut sebagai bentuk persiapan sebelum jenazah diserahkan kepada pihak keluarga esok Rabu.
Terkait Sukhoi Superjet 100, pesawat produksi United Aircraft Corporation itu hilang dari kontak dan peredaran radar Rabu pekan lalu, pukul 14.33. Saat ditemukan oleh tim evakuasi, pesawat yang mengangkut 45 penumpang tersebut ditemukan dalam keadaan mengenaskan. Korban juga ditemukan dalam keadaan tidak utuh.
Cockpit Voice Recorder dari pesawat itu sendiri sudah ditemukan dan sudah diunduh isinya oleh pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi. Isinya terkait apa saja yang terjadi sebelum Sukhoi mengalami kecelakaan. Meskipun begitu, detil isinya belum boleh diungkapkan hingga sekarang.
Flight Data Recorder dari pesawat itu juga masih dicari.
ISTMAN MP