TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Taufiq Kiemas menyayangkan, hingga 14 tahun Indonesia menjalankan reformasi, belum melahirkan regenerasi untuk kepemimpinan nasional. "Kalau saya bicara tentang regenerasi, mungkin bosan. Tapi itu amanat," kata Taufiq di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 21 Mei 2012.
Menurut Taufiq, amanat tersebut tertuang dalam Ketetapan MPR Nomor 6 Tahun 2001, yang menyebutkan harus ada mekanisme dalam mempersiapkan regenerasi untuk kepemimpinan nasional. Taufiq khawatir, jika amanat itu tidak dilaksanakan, akan memunculkan gerakan reformasi jilid II.
"Kalau itu tidak dilaksanakan, nanti akan ada reformasi jilid II. Jadi, karena regenerasi sebagai amanah, kita tentu harus menyiapkannya," kata suami dari Megawati Soekarnoputri ini.
Taufiq menyatakan lembaga politik harus berani untuk melakukan gebrakan dengan memunculkan tokoh-tokoh muda. Dia mencontohkan perusahaan-perusahaan swasta di Indonesia yang saat ini banyak diisi oleh pemimpin muda. Jika itu juga dilakukan oleh pemerintah, Taufiq yakin, Indonesia akan cepat berkembang.
"Kalau yang di luar dari pemimpin muda dan di dalam juga muda, saya rasa akan cepat berkembang. Tugas reformasi juga menyiapkan regenerasi," ujar Taufiq.
ANGGA SUKMA WIJAYA