TEMPO.CO, Surabaya - Setelah diprotes Asosiasi Kepelabuhan, tiga kapal perang Amerika dipastikan tetap akan bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak. "Ya pasti (sandar) di Pelabuhan Umum (Tanjung Perak). Ada latihan bersama," kata Panglima Armada TNI AL Kawasan Timur, Laksamana Muda Agung Pramono, di sela-sela mengikuti Upacara Hari Kebangkitan Nasional di Grahadi, siang tadi 21 Mei 2012.
Di Surabaya, tiga kapal perang masing-masing US CG WAESCHE, USS GPN LSD 42, serta US Navy USS Vandegriff FFG 48 ini, mengangkut 831 personel. Mereka akan bersandar selama beberapa hari sejak 28 Mei 2012.
Kedatangan kapal perang itu untuk latihan bersama dengan TNI AL yang akan digelar di Pantai Banongan, Kabupaten Situbondo, selama tiga hari pada 5-7 Juni 2012. Dengan sandi cooperation of afloat readiness and training, latihan gabungan ini setidaknya akan melibatkan sebanyak tiga kapal perang milik TNI AL dan didukung sebanyak 1.244 personel TNI AL.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Pelayaran Nasional Indonesia Cabang Surabaya, Stenvens H Lesawengan, mengatakan keberatan atas rencana sandar kapal perang ini. "Tidak menolak, tapi harus dipertimbangkan lagi," kata Stenvens.
Dia mengatakan, panjang Dermaga Jamrud Pelabuhan Tanjung Perak hanyalah sekitar 700 meter. Padahal tiga kapal perang berjajar diperkirakan akan memakan sekitar 350 meter dermaga. Artinya, sudah separuh dermaga akan terpakai tiga kapal perang ini.
Humas PT Pelindo III, Edi Priyanto, mengaku telah mengupayakan jalan keluar terbaik agar proses bongkar muat di Dermaga Jamrud tak sampai terganggu. "Nanti, proses sandar tidak akan berjajar, tapi kita lakukan dengan tandem," kata dia. Tandem dimaksud adalah dengan hanya satu kapal yang berada di pinggir dermaga, sedangkan sisanya akan diparkir di sebelah kapal (menjorok ke laut).
FATKHURROHMAN TAUFIQ