TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman enggan menanggapi tudingan jemaah Ahmadiyah Tasikmalaya, Jawa Barat, yang menyatakan ada keterlibatan anggota FPI dalam penyerangan Masjid Baiturrahim kemarin.
"Saya tinggal di Jakarta, nggak ngurusin Tasikmalaya," kata dia ketika dihubungi Tempo, Sabtu 21 April 2012.
Dengan malas Munarman berkomentar singkat. Menurutnya, soal keterlibatan FPI itu harus ditanyakan kepada kepala daerah setempat atau Ketua Ahmadiyah Tasikmalaya, Nanang, sebagai orang yang pertama menyebutkan keterlibatan FPI. "Tanya bupatinya. Atau tanya Nanang, buktinya apa," kata dia.
Masjid Baiturrahim milik jemaah Ahmadiyah yang berada di Kampung Babakan Sindang, Desa Cipakat, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dirusak massa pada Jumat, 20 April 2012, sekitar pukul 10.00 WIB.
Akibat kejadian itu sejumlah fasilitas masjid mengalami kerusakan yang cukup parah. Massa merusak kaca, jendela, dan pintu masjid dengan menggunakan tongkat kayu dan batu. Bahkan massa pun membakar karpet yang berada di dalam, tapi berhasil dipadamkan.
Ketua Ahmadiyah Tasikmalaya, Nanang, menduga ada keterlibatan Front Pembela Islam (FPI) atas perusakan Masjid Baiturrahim Jumat siang, 20 April 2012. “Saksi mata melihat ada orang-orang yang memakai simbol FPI,” ujarnya.
MUNAWWAROH