TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian mengimbau para orang tua untuk tidak mudah memberikan sepeda motor kepada anaknya yang masih remaja. Pemberian sepeda motor kepada anak yang belum memiliki pengetahuan memadai berakibat sangat fatal.
"Tidak hanya berpotensi pada keterlibatan geng motor, tapi tingkat kecelakaan lalu lintas hingga meninggal dunia banyak melibatkan pengendara sepeda motor yang masih remaja," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Komisaris Besar Polisi Boy Rafli saat ditemui di Mabes Polri, Selasa, 17 April 2012.
Orang tua dinilai sering salah kebijakan untuk memberikan kasih sayang kepada anaknya. Karena prestasi atau atas alasan tertentu lainnya, orang tua dengan mudah memberikan fasilitas sepeda motor kepada buah hatinya. "Tidak jarang mereka memberi ke anak yang bahkan belum memiliki izin mengemudi," kata Boy.
Ia mengatakan remaja adalah masa seorang anak mencari jati diri dan suka mencoba-coba banyak hal. Remaja kerap masuk ke dalam kompetisi-kompetisi yang tidak baik dengan teman sebayanya, salah satunya dengan balapan liar di tempat umum. "Kami mengingatkan, daya pantau orang tua di luar rumah sangat lemah," ujarnya.
Imbauan ini diberikan terkait dengan sejumlah kasus kekerasan dan pembunuhan yang melibatkan geng motor di Jakarta. Seorang staf khusus Panglima Armada Maritim Barat, Kelasi Arifin, tewas setelah dikeroyok dan dibacok sekelompok anak muda yang diduga anggota geng motor di Jalan Benyamin Sueb, Pademangan, Jakarta Utara, pada 31 Maret 2012.
FRANSISCO ROSARIANS