TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Bupati Simeleu, Darmin, mengatakan masyarakat di Simeleu merasakan gempa sangat lama dan kuat. Gempa berkekuatan 8,5 skala Richter ini menyebabkan kepanikan dan pengungsian ke wilayah pegunungan.
“Sangat kuat dan sangat lama, bermenit-menit,” kata Darmin saat dihubungi pada Selasa, 11 April 2012.
Darmin menyatakan ketika gempa terjadi sekitar pukul 15.38 WIB, dirinya sedang berada di rumah dan sedang mandi. Ia menggambarkan, gempa membuat panik keluarganya, bahkan membuat dirinya tidak berpikir banyak untuk keluar dari kamar mandi tanpa mengenakan pakaian. “Panik, cepat-cepat dan tidak sadar keluar tanpa pakaian,” katanya.
Kepanikan itu, menurut Darmin, juga dialami masyarakat di Simeuleu. Masyarakat langsung mengungsi ke arah pegunungan. Jalan-jalan menuju wilayah tinggi dipenuhi kendaraan masyarakat yang hendak mengungsi.
Mantan Bupati yang baru selesai masa tugasnya pada 27 Maret ini mengatakan dirinya belum melihat tanda-tanda kerusakan parah dari gempa seperti gedung atau bangunan runtuh. Hingga saat dihubungi, ia juga belum melihat dan mendapat laporan langsung mengenai adanya korban dari gempa susulan berkekuatan 6,5 skala Richter.
Saat ini Darmin sedang mengungsi di sebuah wilayah di daerah pegunungan bersama 10 keluarga lainnya. Petugas-petugas BNPBD dan kepolisian, menurut dia, masih melakukan evakuasi dan pertolongan bagi masyarakat setempat. “Di bagian lain ada pengungsi lain juga, tapi saya belum sempat keliling,” katanya.
FRANSISCO ROSARIANS