TEMPO.CO, Kupang - Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kupang, Nusa Tenggara Timur, mendeportasi 11 imigran gelap asal India dan Iran hari ini. "Tujuh orang dari India, sedangkan empat lainnya asal Iran," kata kepala Rudenim Kupang, Nur El Islami, kepada Tempo, Rabu, 11 April 2012.
Tujuh imigran gelap asal India itu ditangkap perairan Teluk Kupang saat sedang di atas kapal menuju Australia, 4 Maret 2012 lalu. Mereka ditahan karena berangkat tanpa proses keimigrasian, meskipun memiliki paspor dan visa wisatawan. Di sisi lain, empat imigran asal Iran merupakan imigran pindahan dari Rudenim Tasikmalaya.
Menurut Nur El Islami, belasan imigran gelap itu dideportasi atas permintaan mereka sendiri. Kemudian mereka diberangkatkan melalui Bandara El Tari Kupang menggunakan pesawat Lion Air ke Jakarta. Setelah mereka akan diterbangkan ke Singapura melalui Bandara Soekarno Hatta menggunakan pesawat Gitti dan melanjutkan perjalanan ke negara masing-masing.
Marthana, salah seorang imigran gelap asal India, mengaku nekat menyeberang ke Australia menggunakan kapal nelayan karena ingin bekerja di Australia. "Kami ingin bekerja di Australia," katanya.
YOHANES SEO