Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anies Baswedan : Saya Harus Pulang ke Tanah Air  

image-gnews
Anis Baswedan. TEMPO/Yosep Arkian
Anis Baswedan. TEMPO/Yosep Arkian
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan mengatakan tidak pernah membayangkan dirinya meniti karir di luar negeri. Doktor lulusan Northern Illinois University, AS, ini menilai kembali ke Indonesia setelah studi di luar negeri adalah sebuah keharusan. 

“Saya dididik dan dibesarkan di negeri ini. Saya memiliki utang melakukan sesuatu di sini,” kata Anies saat dihubungi, Senin 9 April 2012 siang. 

Studi Anies di Amerika Serikat itu dimulai pada 1997, ketika ia menerima beasiswa dari Fulbright. Selanjutnya ia menjalani studi di School of Public Policy University of Maryland hingga tahun 1999. Setelah lulus, Anies kembali mendapat beasiswa dari Northern Illinois University. Ia menjalani studi doktoral dan lulus pada 2004. 

Setahun setelah lulus, Anies tak langsung pulang ke Indonesia. Ia mengaku kehabisan uang sehingga harus bekerja setahun di sana. “Saya kerja hanya untuk ongkos pulang dan sekolah anak,” katanya. 

Dari pengalamannya ini ia kemudian mendorong mahasiswa Indonesia di luar negeri untuk melakukan hal yang sama. “Setelah kuliah jangan langsung pulang. Kerja dulu di sana satu atau dua tahun,” katanya. 

Menurut Anies setidaknya ada empat hal yang bisa dipetik mahasiswa Indonesia ketika bekerja di luar negeri. Pertama ia akan mendapat pengetahuan baru. Kedua, ia bisa mengasah kemampuan berbahasa. “Bukan bahasa perkuliahan saja,” katanya. Ketiga, ia bisa membangun relasi jaringan internasional. Keempat, ia bisa mendapat modal baik dalam bentuk materi maupun pengalaman. “Kalau langsung pulang hanya dapat yang pertama saja,” katanya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jikapun ada mahasiswa yang menetap di luar negeri, kata Anies, itu karena ilmunya bisa optimal digunakan di sana ketimbang di Indonesia. Sebabnya, ia menilai dalam beberapa hal sarana di Indonesia masih minim. 

Ia menyebut seorang rekannya bernama Taruna Ikrar, Doktor jebolan Inter Departemental of Neurosciences, University of California. “Dulu dia kerja di Puskesmas, sekarang ahli saraf otak,” katanya. Banyak temuan penelitian Taruna kini sudah dipatenkan. Jika Taruna kembali ke Indonesia, Anies ragu penelitiannya akan optimal. 

Anies mengatakan sudah saatnya kini sektor swasta mengambil inisiatif untuk mendorong potensi ilmuwan dan lulusan luar negeri. “Orang yang memiliki potensi akademis yang tinggi harus didukung. Tapi jangan hanya berharap pada pemerintah,” katanya. 

ANANDA BADUDU

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

1 hari lalu

Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. Dok. Shutterstock
Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

Pendiri perusahaan teknologi Microsoft, Bill Gates, mengatakan bahwa ada tiga profesi yang tahan dari AI. Apa saja?


Inilah Vivi, Mahasiswa Baru Termuda Unesa yang Lulus SNBP di Usia 16 Tahun

9 hari lalu

Siti Khodijah bersama anaknya, Lutviana Dwi Jannati yang menjadi peserta termuda yang lolos UNESA jalus SNBP 2024. Unesa.ac.id
Inilah Vivi, Mahasiswa Baru Termuda Unesa yang Lulus SNBP di Usia 16 Tahun

Begini kiat Vivi bisa lulus SNBP 2024 program studi Manajemen Informatika Unesa sebagai calon mahasiswa baru termuda.


Kemendikbudristek Sebut 87 Persen Sekolah Sudah Bentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

12 hari lalu

Ilustrasi Sekolah Tatap Muka atau Ilustrasi Belajar Tatap Muka. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Kemendikbudristek Sebut 87 Persen Sekolah Sudah Bentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

Kemendikbudristek sudah menyiapkan petunjuk teknis dan panduan untuk membantu mencegah kekerasan di sekolah.


2 WNI Dapat Penghargaan Kepala Perwakilan di Luar Negeri Jepang

16 hari lalu

Bendera Jepang dan Indonesia. Shutterstock
2 WNI Dapat Penghargaan Kepala Perwakilan di Luar Negeri Jepang

Lussy Novarida Ridwan mendapat penghargaan atas kontribusinya mempromosikan dan meningkatkan kualitas pendidikan bahasa Jepang


Berikut Daftar 14 PSN yang Disetujui Jokowi Termasuk BSD dan PIK 2, Sepanjang 2013-2023 Telah Rampung 190 PSN

18 hari lalu

PIK 2. pik2.com
Berikut Daftar 14 PSN yang Disetujui Jokowi Termasuk BSD dan PIK 2, Sepanjang 2013-2023 Telah Rampung 190 PSN

Pada 2024, Jokowi menyetujui 14 PSN Baru termasuk BSD milik Sinar Mas dan PIK 2 dari Agung Sedayu Group. Rentang 2013-2023 telah rampung 190 PSN.


Hari Ini Pengumuman SNBP 2024, Simak Cara Registrasi Siswa yang Lolos Seleksi

23 hari lalu

Tangkapan layar-Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2024, Prof. Ganefri dalam sosialisasi SNBP yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin, 12 Februari 2024. (ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)
Hari Ini Pengumuman SNBP 2024, Simak Cara Registrasi Siswa yang Lolos Seleksi

Jumlah pendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi atau SNBP 2024 mencapai 702.312 siswa.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

26 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

26 hari lalu

Peluncuran program INOVASI (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia) fase ketiga, pada 21Maret 2024 di Jakarta. Ini merupakan kemitraan pendidikan antara Pemerintah Australia dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

Program INOVASI fase ketiga merupakan kemitraan bidang pendidikan antara kedua negara untuk meningkatkan pembelajaran dan keterampilan murid SD.


Kesetaraan Gender, UNFPA Indonesia Serukan Isu Perempuan Jadi Prioritas

27 hari lalu

Tersangka kasus pencabulan anak di bawah umur, Suradi (20) bersama pasangannya dan keluarga berdoa usai prosesi pernikahan di kantor Satreskrim Polres Malang, Jawa Timur, Kamis 12 Maret 2014. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Kesetaraan Gender, UNFPA Indonesia Serukan Isu Perempuan Jadi Prioritas

UNFPA Indonesia berharap isu kehamilan di kalangan remaja dan pernikahan anak menjadi priortias Pemerintah karena dampaknya ke kesetaraan gender


Ditjen Bimas Hindu Serahkan 9 SK Peralihan Pasraman ke Widyalaya

28 hari lalu

Ditjen Bimas Hindu Serahkan 9 SK Peralihan Pasraman ke Widyalaya

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI, menyerahkan 9 Surat Keputusan atau SK Peralihan Pasraman menjadi Pendidikan Widyalaya, di Provinsi Kalimantan Tengah, Senin, 18 Maret 2024.