TEMPO.CO, Jakarta -Bukan Muhammad Nazaruddin kalau tidak bikin repot para saksi, jaksa, dan hakim. Terdakwa kasus suap Wisma Atlet ini selalu membuat suasana heboh setiap kali menjalani sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.
Rabu 28 Maret 2012 kemarin, misalnya. Dalam sidang dengan agenda pemeriksaan dirinya sebagai terdakwa kasus Wisma Atlet, sempat terjadi debat soal tahun kelahiran dirinya yang dianggap salah oleh hakim. "Benar saya lahir tahun 1978," ujar Nazar.
Pada kartu penduduk dan dokumen kepemilikan PT Anugrah Nusantara, memang disebutkan tanggal kelahiran Nazar 26 Agustus 1978. Sedangkan di akta notaris kepemilikan perusahaan, tahun kelahiran Nazar tertulis 1970. Hakim Dharmawati menanyakan mana yang benar. "Jangan judge saya memalsukan dokumen," jawab Nazar, yang merasa disudutkan.
Dharmawati kemudian menegaskan bahwa majelis hakim hanya bertanya ihwal kebenaran data itu. "Kalau salah, ya, bilang saja salah," kata Dharma. Belum puas, Nazar menyanggah. "Saya punya data akta kelahiran," ucap Nazar, yang tak takut dituduh memalsukan dokumen.
Perdebatan berakhir setelah majelis hakim menjelaskan berkali-kali bahwa soal akurasi tanggal dan tahun kelahiran mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu merupakan hal yang penting. Nazar akhirnya mengaku bisa memahami maksud hakim.
Setelah berdebat soal tahun kelahiran, Nazar juga ditegur hakim karena membelokkan kasus Wisma Atlet ke proyek Stadion Hambalang. Hakim Dharmawati berulang kali mengingatkan bahwa ini sidang kasus Wisma Atlet, bukan kasus Hambalang. “Mohon terdakwa mengerti.”
Yang dibikin sewot bukan hanya hakim. Ketika jaksa penuntut umum I Kadek Wiradana mengajukan pertanyaan benarkah ada pertemuan di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, dijawab oleh Nazar, “Tak pernah ada pembahasan soal Wisma Atlet. Kalau soal Hambalang, ada. Karena itu titipan utama Ketua Fraksi. Ini proyek Pak Anas,” kata Nazar dengan nada tinggi.
Hakim lantas meminta agar Nazar mengatur napasnya. “Tolong terdakwa, kalau memberi keterangan, dengan tenang, tidak emosi. Kalau dengan nada tinggi, nanti Saudara sakit lagi,” ujar Dharmawati. Nazar memang dua kali tak menghadiri sidang dengan alasan sakit.
Mendapat teguran dan saran hakim, dengan roman serius Nazar menyergah. "Saya sama sekali tidak tahu soal Wisma Atlet. Bahwa ternyata PT Duta Graha Indah menang pun, saya baru tahu dari media. Saya juga tidak tahu apa itu hantu Wisma Atlet," kata Nazar.
SYAILENDRA | ISMA SAVITRI | Jobpie S
Berita terkait
Nazar: Saya Salah Menilai Anas
Nazaruddin Mengaku Ditembak di Singapura
Nazar Sebut Istrinya di Singapura
Jaksa Baru Tahu Nazar Punya Tambang di Dubai
Nazar Punya Saham Perusahaan Minyak Dubai
Nazaruddin Pakai Jet Pribadi Selama Buron
Nazar Mengaku Punya Perusahaan Minyak di Dubai
Nazar Ungkap Pertemuan TPF Demokrat