TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya menyiapkan 14 ribu personel untuk mengantisipasi gejolak akibat kenaikan harga bahan bakar minyak yang rencananya mulai berlaku 1 April 2012 ini.
"Personel ini untuk pengamanan BBM dan pengamanan SPBU," kata juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto, saat ditemui di Markas Besar Kepolisian, Jakarta, Rabu, 21 April 2012.
Pengamanan SPBU, menurut dia, sebagai usaha menjaga kelancaran distribusi BBM dari Pertamina. Pengawasan SPBU oleh kepolisian juga menjadi langkah untuk mengatasi kemungkinan kelangkaan BBM pada satu daerah. "Setiap polisi akan saling bagi informasi bila ada kelangkaan BBM di SPBU yang diawasi," kata Rikwanto.
Tentang aksi demo, menurut dia, pelaksanaannya harus sesuai dengan undang-undang yang ada. Ia menyatakan demo tidak boleh diwarnai perusakan yang bersifat anarkisme dan mengganggu aktivitas masyarakat. Menurut Rikwanto, Polda akan melakukan pendekatan persuasif hingga penindakan hukum bila terjadi pelanggaran.
Sementara itu, kasus penimbunan BBM, Rikwanto memaparkan, Polda Metro mengungkap penimbunan 3,4 ton Premium di Depok, penimbunan skala kecil dalam jeriken di Cengkareng, dan penimbunan skala kecil lainnya di sejumlah wilayah di Jakarta Selatan.
Rikwanto menyatakan Polda Metro belum menangani kasus penimbunan besar. Akan tetapi, kepolisian masih waspada pada modus yang memodifikasi tangki kendaraan sehingga melebihi kapasitas. "Belum ada SPBU yang terlibat," katanya.
FRANSISCO ROSARIANS