TEMPO.CO, Makassar - Prajurit Dua Ansaruddin ditikam Daeng Nai, Sabtu 17 Maret 2012 sekitar pukul 17.30 WITA, di Jalan Landak, Kecamatan Rappocini. Perkaranya sepele, akibat kendaraan keduanya saling bersenggolan. "TKP-nya itu di Jalan Landak, tepatnya depan Wisma Manunggal," kata Kepala Polsekta Rappocini, Ajun Komisaris Polisi Ahmad Mariadi, Ahad 18 Maret 2012.
Ansaruddin merupakan prajurit TNI dari kesatuan Hubdam VII/Wirabuana. Adapun kronologi kejadian yakni pelaku sempat adu mulut akibat kecelakaan tersebut. Ansaruddin kemudian mengeluarkan sangkur miliknya. Pelaku yang merasa terancam dengan keselamatan dirinya lalu merebut sangkur tersebut dari korban.
"Korban cabut sangkur, pelaku respons membela diri dan mengambil sangkur itu. Pelaku lalu menusuk korban pada bagian paha korban," kata Ahmad. Akibat kejadian tersebut, Ansaruddin harus dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk menjalani perawatan medis.
Adapun pelaku sempat kabur setelah melakukan perbuatannya, tapi telah menyerahkan diri. Ahmad mengatakan pelaku penikaman terhadap prajurit tersebut tak ditahannya di sel Markas Polsekta Rappocini. "Kami amankan pelaku di Polrestabes demi keamanannya," kata Ahmad.
Setelah diperiksa, pelaku diketahui merupakan Ketua Rukun Tetangga Cela-cela, Kecamatan Rappocini. Pelaku mengaku awalnya tak ada niat untuk melukai korban. Namun karena sangkur prajurit tersebut dikeluarkan, pelaku merasa terancam dan melakukan perlawanan.
TRI YARI KURNIAWAN