TEMPO.CO,MATARAM - Tiga pelabuhan di Nusa Tenggara Barat, yaitu Lembar-Padang Bai, Kayangan-Poto Tano, dan Sape-Labuan Bajo, belum bisa beraktifitas normal. Akibat angin kencang dan gelombang tinggi yang terjadi di perairan NTB, ketiga titik pelabuhan itu yang ditutup sejak 13 Maret lalu hingga kini belum bisa dibuka.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi NTB, Ridwan Syah, mengatakan berdasarkan hasil analisis data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika cuaca buruk yang melanda NTB bakal berlangsung hingga empat hari mendatang. "Semua pihak agar lebih waspada," katanya.
Ridwan menjelaskan kondisi fisis, dinamika atmosfir, dan pantauan citra satelit menunjukkan kecepatan angin berkisar antara 25 hingga 50 kilometer per jam. Gelombang di perairan barat dan utara wilayah NTB berkisar antara 3,5 hingga 5,0 meter, sementara timur dan selatan berkisar antara 2,0 hingga 6,0 meter.
PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Lembar memberlakukan sistem buka-tutup rute penyeberangan Lembar-Padang Bai atau penyeberangan dari Pulau Lombok ke Pulau Bali, sejak 13 Maret 2012 lalu. Namun, sistem buka-tutup dianggap belum efektif karena dua dari lima kapal feri yang diberangkatkan dari Pelabuhan Lembar menuju Padang Bai, membatalkan pelayarannya. Akibatnya, penutupan total sementara diberlakukan.
PT ASDP Cabang Sape memilih tidak melakukan aktivitas penyebrangan dari dan ke Pelabuhan Sape untuk sementara waktu. PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Kayangan, juga tak melakukan aktivitas penyebrangan sejak 15 Maret 2012.
RINA W| SUPRIYANTO KHAFID