TEMPO.CO, Jakarta- Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Muhammad Hanif Dhakiri mengatakan hasil survei perolehan suara pemilihan dari Lembaga Survei Indonesiasebagai cambuk untuk memperbaiki kinerja partai ke depannya. “Kami apresiasi hasil survei ini dan sebagai cambuk untuk kita memperbaiki kinerja partai,” katanya kepada Tempo, Minggu 11 Maret 2012.
Menurut dia, survei itu juga memberi gambaran pada PKB untuk bekerja lebih keras dan cerdas agar bisa masuk dalam tiga atau empat besar pemenang pemilu. “Perolehan suara yang tentu saja harus naik dibanding pemilu sebelumnya,” ujarnya. Dia percaya, adanya pasukan anak-anak muda di PKB dan para kiai yang menjadi suluh partai, PKB akan dapat memperbaiki posisinya pada pemilu mendatang. “Sehingga dapat meraih target menjadi 3 atau 4 besar pemenang pemilu.”
Ia tetap bersyukur, karena pemilih PKB cukup loyal sehingga modal suara pada pemilu 2009 lalu tidak hilang. “Bahkan cenderung naik,” katanya. Menurut dia, ini adalah buah dari kinerja seluruh aparatur PKB di semua lapisan masyarakat yang tidak berhenti berkarya untuk rakyat. “Untuk itu, saya mohon doa dan dukungannya untuk PKB yang sebagai bandul penyeimbang politik dan demokrasi di Indonesia,” ujarnya.
Lembaga Survei Indonesia menemukan elektabilitas Partai Golkar terus menguat. Kenaikan ini cukup menonjol dibanding dua partai besar lainnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Demokrat. "Golkar berhasil menarik perhatian publik melalui iklan dan beropini di media," ujar Peniliti LSI Dodi Ambardi.
Dari survei yang dilakukan LSI pada 25 Februari-5 Maret 2012 pada 2.418 responden di 33 provinsi Golkar mampu meraup 17,7 persen suara. Pada posisi dua dan tiga diisi PDIP dan Demokrat dengan dukungan 13,6 persen dan 13,4 persen. Menurut Dodi, kenaikan suara Golkar ditopang banyak iklan Golkar dan sosialisasi meluas yang dilakukan partai berlambang beringin ini.
Partai NasDem yang belum genap empat bulan disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM ini berhasil menempati posisi lima besar. Kemunculan NasDem ini mengejutkan, dan berhasil menempati papan tengah dengan suara 5,9 persen pemilih. Menurut Dodi diperkirakan penyumbang suara Nasdem ini berasal dari pemilih mengambang dan pemilih pemula. NasDem juga dianggap berhasil merebut suara pemilih partai non-parlemen yang pada pemilu 2009 lalu lulus ambang batas parlemen 2,5 persen.
Survei menunjukkan Partai NasDem dengan suara 5,9 persen meninggalkan seniornya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan 5,3 persen, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 4,2 persen, Gerindra, PAN dan Hanura berada di bawahnya dengan suara dukungan kurang dari 4 persen.
AFRILIA SURYANIS