Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PT Dirgantara Produksi 7 Helikopter TNI

image-gnews
Teknisi beriri disamping helikopter Bell 412 EP dan Super Puma saat serah terima dua unit helikopter Bell 412 EP untuk TNI AD dan satu unit untuk TNI AL di hanggar PT DI, Bandung, Jawa Barat, Jumat (2/3). TNI sampai saat ini baru memiliki 76 unit helikopter. TEMPO/Prima Mulia
Teknisi beriri disamping helikopter Bell 412 EP dan Super Puma saat serah terima dua unit helikopter Bell 412 EP untuk TNI AD dan satu unit untuk TNI AL di hanggar PT DI, Bandung, Jawa Barat, Jumat (2/3). TNI sampai saat ini baru memiliki 76 unit helikopter. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - PT Dirgantara Indonesia menyerahkan tiga unit helikopter jenis Bell 412 EP kepada TNI hari ini. ”Ini merupakan bagian pertama dari nantinya jumlahnya tujuh unit,” kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Bandung, Jumat, 2 Maret 2012.

Jenis helikopter angkut/serbu ini dibuat PT Dirgantara bersama Bell Helicopter Textron Inc, produsen helikopter asal Amerika. Dari semua unit yang dijadwalkan diserahkan tahun ini, empat unit digunakan oleh TNI Angkatan Darat dan tiga unit oleh TNI Angkatan Laut.

Helikopter seri terbaru di kelasnya ini dapat mengangkut 10 personel, mampu mengangkat beban hingga 3 ton, serta bisa dipersenjatai dengan senapan mesin.

”Helikopter ini bisa dipakai sebagai helikopter serbu, tapi bisa juga dipakai untuk helikopter angkut,” kata Purnomo.

Nilai pembelian tujuh unit helikopter itu lebih dari Rp 700 miliar. Anggaran untuk membeli setiap unit helikopter ini tembus Rp 102 miliar.

Pemerintah menargetkan penambahannya hingga 50 persen dari jumlah helikopter yang dimiliki TNI saat ini. Jumlah helikopter yang dimiliki TNI saat ini 76 unit. Rinciannya, TNI AD mengoperasikan 23 unit, TNI AL 10 unit, dan TNI AU 43 unit. ”Selama 66 tahun kita merdeka, kita mempunyai total jenderal 76 helikopter. Pada lima tahun ini kita akan membangun lebih dari separuh jumlah yang kita capai saat ini,” kata Purnomo. ”Pemerintah telah menyediakan dana yang cukup untuk membangun alutsista ini dalam belanja modal.”

Sedikitnya, kata Purnomo, dalam anggaran perubahan tahun ini sudah disiapkan dana untuk membeli 38 unit helikopter jenis Bell itu untuk kebutuhan TNI Angkatan Darat. ”Sudah sejumlah 38 unit, sampai dengan tahun anggaran 2012, khusus Bell,” kata dia.

Khusus untuk kebutuhan helikopter serang, Purnomo mengaku belum diputuskan jenisnya. Sempat mengemuka opsi pembelian helikopter Apache atau Cobra. ”Belum ditentukan, tapi kita akan ikut sertakan BUMN dalam hal ini,” kata Purnomo.

Punomo mengatakan, untuk pemenuhan kebutuhan alutsista TNI, pihaknya memprioritaskan produk dalam negeri, di antaranya PT Dirgantara Indonesia. Soal opsinya, kata dia, bisa berupa joint production serta offtacker-offset, yakni mendapatkan manfaat maksimal, misalnya dalam bentuk pemeliharannya. ”Atau ikut serta dalam pembuatannya nanti,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Soal peluang PT Dirgantara Indonesia mendapatkan pesanan itu, Purnomo mengatakan bergantung pada kemampuan perusahaan itu. ”Berpulang pada kemampuan mereka,” katanya.

Dalam seremoni penyerahan helikopter itu di hanggar perakitan helikopter milik PT Dirgantara Indonesia, Direktur Utama Budi Santoso mengatakan helikopter yang diserahkan ini merupakan hasil kontrak pembelian tahun lalu. PT Dirgantara bersama Bell Helicopter telah memproduksi medium class helicopter semacam ini sejak 1982. Model Bell 412 EP memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan seri sebelumnya, di antaranya power yang lebih besar.

Budi mengatakan perusahaannya sempat menutup production-line helikopter kelas medium itu sejak 2003-2004 lalu. Produksi terakhir helikopter ini oleh PT Dirgantara Indonesia dikerjakan tahun 2007-2008. ”Setelah itu enggak ada lagi (pemesanan),” kata dia.

Dalam waktu dekat, PT Dirgantara Indonesia akan membuka lagi production-line khusus untuk memproduksi helikopter Bell 412 EP. Menurut Budi, perwakilan Bell Helicoter sejak dua pekan lalu sudah mengunjungi hanggar perakitan untuk produksi helikopter itu di PT Dirgantara Indonesia. ”Mereka melihat peralatan kita, mana yang harus diperbaiki, mana yang enggak,” kata dia.

Ketua Komisi I DPR RI T.B. Hasanudin mengatakan, untuk proyeksi hingga 2014 nanti, Kementerian Pertahanan dan TNI sudah menyiapkan pemesanan 40 unit helikopter beragam jenis. ”Tidak kurang Rp 4,2 triliun disediakan untuk itu,” kata dia.

Purnomo Yusgiantoro menyaksikan penandatanganan berita acara serah-terima helikopter itu yang diteken Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia dengan Wakil Asisten Logistik KSAD Brigadir Jenderal TNI Nengah Widana serta Asisten Logistik KSAL Laksamana Muda TNI Sru Handayanto. Log book tiga unit helikopter itu lalu diserahkan Budi kepada Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan Mayjen TNI Ediwan Prabowo. Hadir dalam acara itu sejumlah pejabat teras TNI, di antaranya Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Soeparno serta Wakil Kepala Staf TNI AD Letjen TNI Budiman.

AHMAD FIKRI


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Apa Itu Alutsista yang Disebut Anies 11x, Prabowo 10x, dan Ganjar 5x di Debat Capres?

8 Januari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Apa Itu Alutsista yang Disebut Anies 11x, Prabowo 10x, dan Ganjar 5x di Debat Capres?

Alutsista menjadi kata yang sering diucapkan capres nomor urut 1 Anies Baswedan dalam debat capres Pemilu 2024 di Istora Senayan pada Ahad, 7 Januari.


SETARA Institute Sesalkan Isu Krusial Reformasi TNI hingga Papua Tak Disinggung di Debat Capres

8 Januari 2024

Capres nomor urut satu Anies Baswedan (kanan), capres nomor urut dua Prabowo Subianto (kiri), dan capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo beradu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu 7 Januari 2024. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
SETARA Institute Sesalkan Isu Krusial Reformasi TNI hingga Papua Tak Disinggung di Debat Capres

Salah satu isu krusial yang tak dibahas, perluasan penempatan TNI pada jabatan sipil, terutama jabatan sipil di luar ketentuan Pasal 47 ayat 2 UU TNI


Ganjar Senggol Isu Alutsista Menjelang Debat Capres, Apa yang Termasuk Alat Utama Sistem Senjata?

6 Januari 2024

Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengunjungi pabrik mainan JSP, Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa, 2 Januari 2023. Dalam programnya, Pasangan Ganjar-Mahfud bertekad menyediakan 17 juta lapangan kerja baru termasuk untuk lulusan SMK/SMA dengan menggandeng sejumlah industri. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Ganjar Senggol Isu Alutsista Menjelang Debat Capres, Apa yang Termasuk Alat Utama Sistem Senjata?

Menjelang debat capres kedua, Ganjar Pranowo menyoroti isu-isu penting seperti alat utama sistem senjata atau alutsista.


4 Fakta Ihwal Anggaran Belanja Alutsista 2024 yang Tembus Rp 386 Triliun

12 Desember 2023

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melakukan penyiraman pada bagian hidung helikopter saat serah terima Helikopter Angkut Berat H225M dan Full Flight Simulator H225M di Pangkalan TNI AU Atang Sendjaja, Bogor, Jawa Barat, Jumat, 1 Desember 2023. Menhan menyerahkan alutsista terbaru Helikopter Angkut Berat H225M dan Full Flight Simulator H225M yang akan ditempatkan di Skadron Udara 8 Wing 4 Pangkalan Udara Atang Sendjaja untuk memperkuat pelaksanaan tugas-tugas TNI AU. TEMPO/M Taufan Rengganis
4 Fakta Ihwal Anggaran Belanja Alutsista 2024 yang Tembus Rp 386 Triliun

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut beberapa alutsista udara menjadi prioritas belanja Kementerian Pertahanan di anggaran 2024.


Peringkat Militer Dunia: Kekuatan Militer Indonesia Urutan Ke-13

27 Juli 2023

PT Pindad melakukan tes pada FNSS Marine Assault Vehicle (MAV) Zaha (Zirhli Amfibi Hucum Araclari) yang merupakan kendaraan lapis baja amfibi yang dikembangkan dan diproduksi oleh perusahaan Turki FNSS. FNSS Zaha Marine Assault Vehicle dikembangkan oleh FNSS untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Laut Turki. Foto : FNSS
Peringkat Militer Dunia: Kekuatan Militer Indonesia Urutan Ke-13

Kekuatan militer Indonesia yang meliputi personel, alutsista, dan Industri pertahanan via PT Pindad berada di urutan ke-13 di Dunia.


Wiranto Kagumi Pesawat Nir-awak Drone CH4

12 September 2019

Korlantas dan Ditlantas Polda Jawa Barat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan di Tol Cipularang KM 91, Purwakarta, Jawa Barat. Foto/Elang Biru
Wiranto Kagumi Pesawat Nir-awak Drone CH4

Drone CH4 masuk dalam pengadaan pada rencana strategis (Renstra) TNI Tahap II.


Tambah Alutsista, TNI Terima Sembilan Pesawat Baru dari PT DI

10 Januari 2018

Prajurit TNI AU beraksi dengan membawa spanduk pada upacara peringatan HUT ke-72 TNI di Pekanbaru, Riau, 5 Oktober 2017. Peringatan HUT ke-72 TNI di Pekanbaru yang bertemakan 'Bersama Rakyat TNI Kuat' ini dimeriahkan dengan beberapa pertunjukan drama kolosal perjuangan, pameran alutsista serta pertunjukan flypass pesawat tempur dari Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru. ANTARA
Tambah Alutsista, TNI Terima Sembilan Pesawat Baru dari PT DI

TNI juga memesan sembilan alutsista lainnya yakni pesawat Cassa NC-212i, tujuh helikopter Caracal, enam helikopter serang, empat pesawat AKS Peter.


TNI Dapat Alutsista Baru, Heli Serang dan Heli Anti Kapal Selam

9 Januari 2018

Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kanan) meninjau salah satu stan peserta Pameran Dirgantara 2017 di Terminal Selatan, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, 20 April 2017. Pameran ini menampilkan sejumlah jet tempur, pesawat angkut, helikopter, alutsista TNI Angkatan Udara dan kebolehan Jupiter Aerobatic Team. ANTARA FOTO
TNI Dapat Alutsista Baru, Heli Serang dan Heli Anti Kapal Selam

TNI mendapat alutsista baru berupa 3 heli serang, 2 unit heli anti kapal selam, dan satu unit pesawat CN235 MPA. Alutsista ini buatan PT DI.


TNI AD Diminta Perkuat Alutsista untuk Infanteri dan Kaveleri

21 Desember 2017

Demontrasi alutsista dalam perayaan HUT TNI ke-72 di Pelabuhan Indah Kiat, Banten, 5 Oktober 2017. Demo ini ditampilkan oleh TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut dan TNI Angkatan Udara.  TEMPO/Subekti.
TNI AD Diminta Perkuat Alutsista untuk Infanteri dan Kaveleri

Ada beberapa aspek dalam penyediaan alutsista yang harus diperkuat TNI Angkatan Darat guna memenuhi Minimum Essential Force pada 2024.


Ketua MPR: PT Pindad Butuh Dukungan Politik

25 Oktober 2017

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dalam Simposium Nasional Kebangsaan di Aula Barat  Institut Teknologi Bandung, Rabu, 25 Oktober 2017.
Ketua MPR: PT Pindad Butuh Dukungan Politik

Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan harus ada dukungan politik untuk industri senjata PT Pindad. Sebisa mungkin TNI-Polri pakai produk Pindad.