TEMPO.CO, Jakarta - Ramai-ramai pemberitaan terhadap Front Pembela Islam dinilai sebagai upaya pengalihan isu merosotnya suara Partai Demokrat. "FPI dipakai untuk mengalihkan isu," kata juru bicara FPI, Munarman, saat diskusi di gedung Dewan Perwakilan Daerah, Senayan, Jumat, 17 Februari 2012.
Salah satu bentuk upaya pengalihan isu adalah kegiatan "Indonesia Tanpa FPI" di Bundaran Hotel Indonesia, Selasa, 14 Februari lalu. Aksi ini, kata Munarman, dimotori oleh salah satu Ketua Partai Demokrat, Ulil Abshar Abdalla. Dia menyatakan, FPI dipakai untuk menutupi isu pamor Partai Demokrat yang sedang turun di mata publik.
Munarman mengklaim mengetahui kehadiran Ulil dalam aksi itu. "Saya tahu Ulil hadir di sana," ujarnya. Tak hanya itu, Munarman juga mengatakan bahwa yang ikut aksi di Bundaran HI itu dinilai sebagai orang yang tidak waras. Munarman mengatakan, tidak ada upaya atau rencana untuk membubarkan FPI oleh pemerintah. Dia sudah memastikan isu pembubaran ini ke Kementerian Dalam Negeri. "Tidak ada," kata dia.
Aksi damai menentang kekerasan di Bundaran HI, Selasa, 14 Februari lalu diikuti ratusan orang. Peserta menuntut pemerintah untuk bertindak tegas kepada organisasi kemasyarakatan yang mendukung anarkisme, terutama FPI. Peserta aksi menyatakan FPI sudah mengganggu masyarakat. Aksi diisi dengan pembacaan orasi serta pembentangan poster dan spanduk.
I WAYAN AGUS PURNOMO