TEMPO.CO, Medan -Polisi di Medan tewas tertembak oleh rekannya sendiri yang tengah membersihkan senjata laras panjang jenis SS1-V2 Selasa 14 Februari 2012. Brigadir Satu Leo Sitanggang, tewas di kompleks Asrama Shabara Polda Sumatera Utara, Padang Bulan Medan. Dugaan awal dia tewas tertembak akibat kelalaian rekanya Brigadir Satu Ikhsan Fuadi.
”Ikhsan lagi membersihkan senjata, ternyata ada peluru tertinggal di dalam kamar dan jarinya berada dekat (pelatuk),” kata Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Utara Komisaris Besar Raden Heru Prakoso kepada Tempo, Selasa 14 Februari 2012.
Letusan tiba-tiba terjadi. Leo Sitanggang yang berada sekitar Ikhsan, seketika terkapar. Korban mengalami luka tembak di bagian kepala dan tewas seketika. ”Saat ini korban masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara,” ujar Heru.
Hasil sementara pemeriksaan Direktorat Profesi dan Pengamanan Polda Sumatera Utara, penembakan terjadi akibat kelalaian Ikhsan. ”Ada unsur human error. Yang bersangkutan, Ikhsan, lagi menjalani pemeriksaan oleh Propam. Berikut senjata api (laras panjang), sudah diamankan,” kata Heru.
Ikhsan, Heru menjelaskan, adalah personel Shabara Polda Sumut yang baru pulang dari tugas pengawalan logistik ke Provinsi Aceh. ”Saya tidak tahu logistik apa, apakah logistik pemilu, belum tahu,” kata Heru. Sebagaimana prosedur penggunaan senjata laras panjang, jenis SS1-V2, harus dikembalikan ke gudang persenjataan, setelah tugas selesai. ”Nah, dia (Ikhsan) sebelum mengembalikan membersihkan senjata,” kata Heru.
Jenazah Leo Sitanggang hingga Selasa siang masih berada di RS Bhayangkara Polda Sumut. Rencananya, sebut Heru, korban akan dikebumikan di Kabupaten Binjai.
SOETANA MONANG HASIBUAN