TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Sekretaris Jenderal Muslimat Nahdatul Ulama Hanief Saha Ghafur menyatakan tidak setuju jika Syiah disebut ajaran agama yang sesat. Dia juga tidak sependapat dengan menteri agama yang tidak menganggap Syiah itu ada.
"Syiah tidak lebih jahat dari Yahudi kok. Jika sudah seperti ini yang terjadi hanyalah saling menyesatkan," katanya saat ditemui di Sekretariat Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, Selasa, 31 Januari.
Menurut Hanief, seharusnya sesama Muslim harus toleran. Dia meyarankan perlunya perumusan sejarah kembali agar tercipta kearifan antara sesama umat beragama.
"Jangan saling mengkafirkan dan jangan mengadakan perkara yang diada-adakan dari golongan lain,” sarannya.
Namun, Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Muhammad Alkhathath belum dapat memastikan apakah Syiah itu sesat atau tidak. "Sedang diteliti oleh MUI, apakah Syiah di Indonesia sesat atau tidak," ucapnya.
Alkhathath mengakui, di dunia terdapat dua ajaran Syiah, yaitu yang lurus dan yang sesat. "Jika Syiah mengadopsi Islam, maka tidak sesat," katanya. Dia menegaskan, apabila Syiah di Indonesia memang sesat, pihaknya akan berusaha mengembalikannya ke jalan yang benar.
AFRILIA SURYANIS