TEMPO.CO, Jakarta -Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menjalin kerja sama pengembangan Padi Basmati dengan perusahaan asal Arab Saudi Alwyni International Capital (AIC) di Yogyakarta.
Ketua tim peneliti dari UMY, Agus Nugroho Setiawan, menuturkan Padi Basmati merupakan varietas unggulan konsumsi masyarakat Timur Tengah. “Di Timur Tengah, Basmati menjadi makanan pokok kedua setelah gandum," kata dia seusai penandatanganan kerja sama, Kamis 29 Desember 2011. "Permintaan terhadap beras Basmati ke luar negeri selama ini tinggi karena memiliki aroma wangi dan tekstur sangat halus.”
Agus menjelaskan Basmati memiliki kualitas dan harga pasar jauh lebih tinggi dari beras lain di Indonesia. Padi ini diprediksi menggeliatkan ekonomi pertanian. Selama ini Timur Tengah memperoleh sebagian besar Basmati dari India dan Pakistan. Peningkatan permintaan beras Basmati membuat negara-negara Timur Tengah berusaha mencari produsen baru.
Tim peneliti UMY sudah mulai menanamkan padi tersebut di sejumlah titik di kawasan Gunung Kidul, Bantul dan Sleman, sejak akhir 2010. Benih Basmati diperoleh tim dari Bahan Penelitian Padi Sukamandi, Bantaeng, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara. “Selanjutnya hasil panen yang sudah ada akan diuji kelayakannya. Apakah hasilnya sesuai dengan harapan atau tidak.”
Salah satu permasalahan yang diteliti tim adalah soal asal bau harum padi itu. Bau harum tersebut diduga muncul jika padi ditanam di daerah dataran tinggi, sekitar 500 meter di atas permukaan laut. “Hasil lain yang telah didapatkan misalnya bahwa padi Basmati dapat ditanam dalam keadaan tergenang ataupun kering, baik secara organik maupun anorganik.”
Baca Juga:
“Selanjutnya tim akan meneliti dan menguji kualitas beras meliputi kandungan gizi dan organoleptik, kelengasan dan pemupukan, serta pengendalian hama." Hasil penelitian nantinya berupa rekomendasi bagi pemerintah Yogyakarta untuk mencoba mengembangkan padi itu.
Pertemuan kerja sama ini juga dihadiri Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Dasron Hamid, Presiden Direktur AIC Farouk Abdullah Alwyni, serta Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi.
PRIBADI WICAKSONO