TEMPO.CO, Jakarta - Aksi pengrusakan kompleks pesantren Syiah di Sampang, Madura, Kamis, 29 Desember 2011 pagi tadi mencuatkan nama Ustad Roisul Hukama. Dia dituding memimpin massa perusak tersebut.
Namun, kepada Tempo Ustad Roisul membantah menjadi otak di balik serangan yang menghanguskan seluruh gedung di pesantren milik Ustad Tajul Muluk tersebut. "Saat warga menyerang saya di rumah, saya juga takut diamuk massa kalau ke lokasi, nanti dikira membela Syiah," katanya.
Rois mengaku sudah kebal dengan fitnah semacam itu. Dia sudah melihat ratusan laporan ke polisi tentang dirinya. "Saya tidak terlibat. Polisi monitor aktivitas saya 24 jam," ujarnya.
Sebagai pemuka Nahdlatul Ulama Kecamatan Omben, Ustad Roisul meminta aparat mengusut tuntas kasus di Nangkernang. "Silakan polisi usut tuntas dan hukum berat pelakunya," dia menegaskan.
Siapa sebenarnya Ustad Rois? Kenapa namanya disangkutpautkan dengan kasus Syiah Sampang?
Ustad Rois merupakan adik Ustad Tajul Muluk, pimpinan Syiah Sampang yang dirusak massa. Rois hingga kini tinggal di Nangkernang, sekitar 500 meter dari pesantren milik Tajul Muluk. Rois mengaku dulu seorang Syiah dan pernah nyantri di YAPI bersama sang kakak.
Roisul juga sempat menjadi penyebar ajaran Syiah. Namun, kata dia, lama-lama dia merasa banyak ajaran Syiah yang menyimpang sehingga dirinya kembali menjadi Nahdliyin. "Ajaran menyimpang seperti tidak harus patuh pada orang tua, hanya wajib patuh pada imam-imam Syiah yang mungkin menjadi salah penyebab amuk massa itu. Warga resah dengan ajaran Syiah," katanya.
Sebagai saudara Tajul Muluk, Rois mengaku sayang pada kakaknya. Tapi dalam keyakinan, kata dia, Tajul selalu mengajak adu otot. "Saya tidak bisa mencegah warga," dia menegaskan.
MUSTHOFA BISRI