Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi: Ada yang Memaksa Warga Unjuk Rasa di Bima

image-gnews
Puluhan aktivis gabungan melakukan aksi damai dan doa bersama di depan gedung DPR RI, Jakarta, Minggu (25/12). Doa ditujukan untuk korban insiden kekerasan oleh polisi saat membubarkan paksa unjuk rasa di Pelabuhan Sape,  Nusa Tenggara Barat di Mataram, Sabtu (24/12). TEMPO/Subekti.
Puluhan aktivis gabungan melakukan aksi damai dan doa bersama di depan gedung DPR RI, Jakarta, Minggu (25/12). Doa ditujukan untuk korban insiden kekerasan oleh polisi saat membubarkan paksa unjuk rasa di Pelabuhan Sape, Nusa Tenggara Barat di Mataram, Sabtu (24/12). TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Markas Besar Kepolisian Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution mengatakan terdapat pemaksaan terhadap warga untuk ikut aksi unjuk rasa dan kekerasan di Pelabuhan Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat. Warga yang menentang dikeluarkannya izin pertambangan bagi PT Sumber Mineral Nusantara memaksa warga yang mendukung pemberian izin pertambangan untuk ikut terlibat aksi unjuk rasa.

“Soal izin tambang, ada masyarakat yang pro dan kontra. Yang menentang pengeluaran izin eksplorasi tambang ternyata memaksa yang mendukung untuk ikut berunjuk rasa,” ujar Saud kepada para wartawan di Mabes Polri, Rabu 28 Desember 2011.

Dalam upaya pemaksaan tersebut sempat terjadi pembakaran rumah dari warga yang sebenarnya tidak berkeinginan terlibat dalam aksi unjuk rasa tersebut. Aksi intimidasi ini, menurut Saud, sangat meresahkan warga yang setuju terhadap pemberian izin tambang. Kepolisian mengaku sudah menerima laporan soal pembakaran dan pemaksaan ini. Pemeriksaan terhadap saksi dan tersangka, menurut Saud, juga akan menyelidiki upaya pemaksaan dan intimidasi ini.

Masalah korban jiwa, Mabes Polri tetap berkeras bahwa jumlah korban tewas mencapai dua orang. Sebelumnya Komisi Nasional Hak Asasi Manusia menyatakan bahwa korban tewas mencapai tiga orang dalam aksi bentrok tersebut. Korban tewas menurut versi Komnas HAM bernama Arif Rahman, 19 tahun, Syaiful, 17, dan Arifuddin A. Rahma. Polri sendiri mengaku belum menerima laporan data dari Komnas HAM.

“Kami mengimbau semua pihak, baik instansi pemerintah, LSM, maupun lembaga apa pun untuk menyampaikan data dan penemuan mereka, sehingga tidak ada kesimpangsiuran,” ujar Saud.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, berdasarkan hasil koordinasi dan pemeriksaan dengan dinas kesehatan Kabupaten Bima, jumlah korban yang masih dirawat di rumah sakit berjumlah 10 orang. Delapan orang dirawat di RS Bima dan dua orang dirawat di Mataram. Sebanyak 30 orang masih dirawat jalan.

Aksi bentrok di Bima diawali oleh unjuk rasa pada 19 Desember 2011. Para pengunjuk rasa memprotes dikeluarkannya izin eksplorasi pertambangan kepada PT Sumber Mineral Nusantara. Pada 24 Desember 2011, massa memblokade Pelabuhan Sape dan membuat seluruh aktivitas pelayaran lumpuh.

Kepolisian berusaha menertibkan blokade ini, tapi  upaya ini berakhir ricuh. Aksi represif dari aparat semakin menyulut kemarahan warga. Akibatnya, warga merusak kantor Polsek Lambu beserta empat unit asrama Polri dan gedung BTN.

ANANDA W. TERESIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Seorang Polisi di Blitar Diduga Lakukan Pencabulan

14 Juli 2018

Ilustrasi (atoday.com)
Seorang Polisi di Blitar Diduga Lakukan Pencabulan

Seorang anggota Polsek Kesamben, Kabupaten Blitar diamankan kesatuannya setelah mencoba melakukan pencabulan terhadap seorang perempuan.


Polisi Bebaskan Warga Korea Petinggi SnowBay yang Pesta Narkoba

5 Februari 2018

Pengunjung bersepeda di depan Wahana SnowBay Waterpark, kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, 17 Desember 2015. Dok.TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Polisi Bebaskan Warga Korea Petinggi SnowBay yang Pesta Narkoba

Enam warga Korea Selatan yang pesta narkoba di Diskotek Golden Crown, kabarnya dibebaskan polisi setelah membayar Rp 1,6 miliar.


Polda Metro Telusuri Pemasok Sabu untuk Dua Polisi Lalu Lintas  

24 Agustus 2017

Ilustrasi penyitaan barang bukti narkotika sabu. Tempo/Marifka Wahyu Hidayat
Polda Metro Telusuri Pemasok Sabu untuk Dua Polisi Lalu Lintas  

"Kalau dia sudah sadar pakai narkoba dan anggota Polri, ya harus diproses, dihukum, juga dipecat," kata Nico.


Kapolda Jawa Timur Berhentikan Tak Hormat 6 Perwira dan Bintara  

17 April 2017

TEMPO/ Machfoed Gembong
Kapolda Jawa Timur Berhentikan Tak Hormat 6 Perwira dan Bintara  

Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur memberhentikan tidak dengan hormat enam polisi berpangkat perwira dan bintara yang melanggar kode etik kepolisian.


Tes Urine, 5 Polisi Tolitoli Positif Narkoba  

8 April 2017

TEMPO/ Machfoed Gembong
Tes Urine, 5 Polisi Tolitoli Positif Narkoba  

Lima polisi di Polres Tolitoli terungkap menggunakan narkoba saat dilakukan tes urine.


Pakai Sabu dengan 2 Cewek Pemandu Lagu, 3 Polisi Dicokok  

13 Februari 2017

Ilustrasi gelar perkara Bandar Narkoba, Pengedar Narkoba, Narkoba, Sabu. TEMPO/Iqbal Lubis
Pakai Sabu dengan 2 Cewek Pemandu Lagu, 3 Polisi Dicokok  

Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resor Kediri, Jawa Timur, menangkap tiga polisi yang diduga mengkonsumsi narkotik jenis sabu-sabu.


Kapolsek di Sulawesi Selatan Diduga Sindikat Mobil Bodong

16 Januari 2017

Dok. TEMPO/Panca Syurkani
Kapolsek di Sulawesi Selatan Diduga Sindikat Mobil Bodong

Polda Sulawesi Selatan mengungkap sindikat perdagangan mobil
bodong yang diduga melibatkan polisi termasuk Kapolsek Burau.


Bawa Sabu, 2 Polisi Asal Sorong Ditangkap di Maros  

11 Januari 2017

Ilustrasi. relax.com.sg
Bawa Sabu, 2 Polisi Asal Sorong Ditangkap di Maros  

Juga ditangkap dua warga Makassar yang diduga berkaitan dengan jaringan dua polisi asal Sorong, Papua Barat, itu.


ICW Minta Kapolri Cabut Telegram Penggeledahan Polisi  

19 Desember 2016

Petugas  KPK di lobi gedung Koorps lalu lintas Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia Jakarta saat melakukan penggeledahan terkait kasus korupi pengadaan alat simulator SIM (30/7). TEMPO/Amston Probel
ICW Minta Kapolri Cabut Telegram Penggeledahan Polisi  

Pencabutan telegram perlu dilakukan agar Polri tidak terkesan berupaya melindungi anggotanya yang patut diduga terlibat korupsi.


Diduga Bekingi Bandar Narkoba, Polisi Ini Dibekuk  

10 November 2016

TEMPO/ Machfoed Gembong
Diduga Bekingi Bandar Narkoba, Polisi Ini Dibekuk  

Polisi itu ternyata telah masuk daftar buron di Polres Mamasa.