TEMPO.CO, Denpasar - Mayat sembilan imigran gelap yang kapalnya tenggelam di Trenggalek, Jawa Timur, terdampar di perairan Bali. Mayat mereka ditemukan tersebar di Pantai Canggu, Pantai Serangan, hingga di Nusa Lembongan dan Karangasem.
Saat ini, enam mayat, terdiri dua wanita dan empat pria, sudah dievakuasi dan disimpan di RSUP Sanglah, Denpasar. “Tiga lainnya masih dalam proses,” kata Kepala SAR Bali Ketut Parwa, Kamis, 22 Desember 2011.
Penemuan pertama dilaporkan oleh nelayan di Pantai Canggu, Badung, di mana terdapat dua mayat terdampar. Tim SAR kemudian melakukan penyisiran sehingga ditemukan satu korban di Pantai Nusa Lembongan, Klungkung; satu orang di Pantai Batu Bolong, Gianyar; dua korban lainnya di Pulau Serangan; dan satu orang lagi Pantai Nusa Dua.
Sementara itu, SAR juga telah mendapat laporan penemuan mayat di Karangasem, Bali. Satu korban telah dibawa merapat ke pantai dan satu korban lainnya masih berada di tengah perairan. “Semua korban nantinya akan dibawa ke RSUP Sanglah,” ujarnya. Tindakan selanjutnya kemungkinan akan dilakukan pemakaman dengan biaya dari Pemmerintah Provinsi Bali.
Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RS Sanglah, Dr Dudut Rustyadi, menyatakan pihaknya hanya melakukan pemeriksaan luar. “Untuk proses identifikasi selanjutnya akan dikoordinasikan dengan pemerintah Jawa Timur," katanya.
Sabtu, 17 Desember 2011 lalu, sebuah kapal pengangkut 248 imigran dari Afganistan, Turki, Iran, dan Arab Saudi, pecah dan terbalik di sekitar perairan Prigi, Trenggalek. Kapal ini rencananya membawa para imigran gelap itu ke Pulau Christmas, Australia. Mayat yang ditemukan di Bali itu diduga kuat adalah para imigran gelap tersebut.
ROFIQI HASAN