TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan menyelidiki penyebab tergelincirnya pesawat Sriwijaya Air di Bandara Adisucipto, Yogyakarta. Pagi ini bandara telah dibuka dan beberapa pesawat sudah mulai terbang.
"Tim dari KNKT akan tiba pagi ini untuk penyelidiki penyebab tergelincirnya pesawat itu," kata Agus Tugi Arto, Manajer Operasi PT Angkasa Pura I Bandara Adisucipto.
Pesawat Sriwijaya Air yang terbang dari Jakarta ke Yogyakarta dengan nomor penerbangan SJ 230 PKCKN tergelincir di Bandara Adisucipto, Selasa, 20 Desember 2011, sekitar pukul 17.10. Seratus tiga puluh satu penumpang termasuk kru pesawat selamat. Lima penumpang dirujuk ke rumah sakit. Burung besi itu diduga tergelincir karena hujan deras mengguyur Kota Gudeg sejak sore. (Lihat Sriwijaya Air Tergelincir di Bandara Adi Sucipto)
Agus menambahkan, pagi ini tim evakuasi dari Sriwijaya Air akan memindahkan badan pesawat dari lokasi pendaratan yaitu di ujung runway sisi kiri sekitar 60 meter. Tim Savety Managemen System dari PT Angkasa Pura I telah tiba di lokasi untuk mempersiapkan penyelidikan sembari menunggu tim KNKT. Mereka akan melihat satu persatu faktor penyebab tergelincirnya pesawat itu.
Mengenai kompensasi akibat insiden, "Ini force majour, untuk kerugian atau kompensasi penumpang ditanggung manajemen Sriwijaya," kata Agus.
Sementara itu Isye Yuviana Effendi, Asisten Manager Humas PT Angkasa Pura I Bandara Adisucipto mengatakan pagi ini sudah ada beberapa pesawat yang terbang. Di antaranya, pesawat Garuda 201 jurusan Yogyakarta ke Jakarta pada pukul 06.12 dan pesawat QZ 7551D pada pukul 06.19.
Kemarin malam, lebih dari seribu calon penumpang pesawat telantar karena bandara itu ditutup total setelah tergelincirnya pesawat Sriwijaya Air. (Lihat: Seribuan Penumpang Telantar di Bandara Adi Sucipto)
MUH SYAIFULLAH