TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengacara warga Mesuji, Bob Hasan, membenarkan jika salah satu video kekerasan yang beredar di masyarakat tidak terjadi di Mesuji. "Tapi saya pastikan itu terjadi di wilayah Indonesia," kata Bob Hasan saat dihubungi pada Sabtu, 17 Desember 2011.
Namun, Bob memastikan video lainnya memang terjadi di wilayah Mesuji. Video yang diambil di Mesuji misalnya yang berisi adegan penggalan kepala ditaruh di atas mobil merah dan mayat digantung. Peristiwa kekerasan lain adalah foto yang berisi perobohan rumah dan penembakan kepada warga hingga tewas. Perobohan ini diduga dilakukan Pamswakarsa bentukan perusahaan.
Bob membantah informasi bahwa video itu dikatakan lokasinya diambil di Thailand. "Video itu memakai bahasa Melayu," kata dia. Thailand, menurut dia, tidak menggunakan bahasa Melayu. Dia berharap publik tidak terpengaruh oleh bantahan-bantahan yang tidak jelas sumbernya.
Bob Hasan menuturkan kebenaran video itu sudah dibuktikan dengan petani yang mengalami langsung. Petani Mesuji bisa menunjukkan lokasi kekerasan jika masih ada yang sangsi dengan informasi ini. Dia berharap pemerintah tetap fokus menyelesaikan persoalan warga Mesuji dengan perusahaan perkebunan.
Pesan yang ingin dia sampaikan lewat video itu adalah ada kekerasan yang dialami oleh warga saat ingin memperjuangkan haknya. Kekerasan itu dilakukan oleh perusahaan kepada warga di sekitar perkebunan. Pemerintah sudah seharusnya segera bergerak cepat untuk menyelesaikan persoalan ini. "Bukan membantah (tidak ada) ada kekerasan," kata dia.
Bob menuturkan pihaknya masih memiliki video berisi kekerasan lain. "Kami akan beberkan jika kasus ini tidak diselesaikan," kata dia. Dia berkata petani hanya menginginkan tanah yang sudah ditempati selama bertahun-tahun menjadi hak mereka. Jika kasus ini tidak bisa diselesaikan di dalam negeri, Bob berencana membawa kasus ini ke Pengadilan HAM Internasional.
Sebelumnya warga Mesuji mengadukan pembantaian di wilayah mereka ke Komisi Hukum DPR, Rabu 14 Desember lalu. Mereka memperlihatkan sejumlah video yang berisi adegan kekerasan. Dalam video itu diperlihatkan bagaimana pembantaian kepada 30 petani di wilayah Mesuji, Lampung. Pemerintah sudah membentuk Tim Pencari Fakta untuk menginvestigasi kasus ini.
I WAYAN AGUS PURNOMO