Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

George Aditjondro Gagal Bertemu Sultan

image-gnews
George Junus Aditjondro. TEMPO/Subekti
George Junus Aditjondro. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO Interaktif, Yogyakarta-Sosiolog George Junus Aditjondro gagal bertemu dengan Raja Keraton Yogyakarta yang juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Rabu 7 Desember 2011. George datang ke Kepatihan untuk meminta maaf kepada Sultan atas pernyataannya yang dinilai Forum Masyarakat Yogyakarta menyinggung Keraton Yogyakarta. Tapi Sultan sedang tak berada di Kepatihan.


"Saya akan sampaikan permintaan maaf secara langsung. Tapi pihak protokol akan menyampaikannya dulu kepada Sultan dan masih menunggu jawaban Sultan," kata George saat ditemui di ruang tamu Kepatihan.


George datang ditemani aktivis Forum Sekolah Bersama, yang selama ini memperjuangkan penolakan penambangan pasir besi di pesisir pantai Kulonprogo. Menurut penjelasan pihak Humas Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, Sultan tengah menghadiri peresmian di Kantor Sayap Ibu di Pringwulung.


Dia menolak menceritakan poin-poin apa yang akan disampaikan kepada Sultan. Alasannya, hingga saat ini dia belum bertemu dengan Sultan. "Jangan, enggak sopan. Nanti melanggar etika. Saya bisa dianggap menduakan Sultan," kata dia.


Namun George menegaskan bahwa niat untuk meminta maaf adalah keinginannya sendiri. Dia membantah adanya pihak lain di belakangnya ihwal pernyataannya yang dinilai melecehkan Keraton Yogyakarta.


Saat menjadi pembicara pada diskusi "Membedah Status Sultan Ground dan Pakualaman Ground dalam Keistimewaan Yogyakarta" di Auditorium Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, akhir November lalu, George mengatakan bahwa Keraton Yogyakarta jangan disamakan dengan Kerajaan Inggris, karena hanya kera yang ditonton.


Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Itu hanya pelesetan spontan. Kalau spontan, kan enggak baik dituduhkan. Saya datang untuk meluruskannya," kata George.


Hingga kemarin, George mengaku belum dipanggil penyidik Kepolisian Daerah DIY untuk diperiksa berkaitan dengan laporan Forum Masyarakat Yogyakarta. Saat ini dia menginap di sebuah hotel di Yogyakarta. "Saya percaya kepada Polda yang berjanji melindungi saya," ujarnya.


Kerabat keraton, Gusti Bendara Pangeran Haryo Prabukusumo, enggan menanggapi pernyataan George maupun kedatangannya untuk meminta maaf kepada Sultan. "Enggak mau komentar apa-apa, daripada salah ngomong. Nanti malah (tambah) kesal," kata dia.


Meski demikian, menurut Prabu, masyarakat punya hak untuk menanggapi pernyataan George. Dia mengatakan ini karena warga Yogyakarta sudah lama diombang-ambingkan pemerintah pusat terkait dengan Rancangan Undang Undang Keistimewaan DIY. "Segala sesuatu yang terkait RUU Keistimewaan jadi sensitif," katanya lagi.


PITO AGUSTIN RUDIANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

17 hari lalu

Logo perguruan pencak silat Merpati Putih. wikipedia
Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

Sejumlah teknik dan jurus pencak silat awalnya eksklusif dan hanya dipelajari keluarga bangsawan. Namun telah berubah dan lebih inklusif.


Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

39 hari lalu

Prajurit Bregada berjaga saat Nyepi di Candi Prambanan Yogyakarta Senin, 11 Maret 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono
Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, Senin 11 Maret 2024.


Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

14 Februari 2024

Gubernur DIY Sri Sultan HB X saat deklarasi damai Pemilu 2024 di Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

Sultan HB X seusai mencoblos hari ini memberikan pesan agar usai Pemilu, semua permasalahan, perbedaan antarcapres selesai.


Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

9 Januari 2024

Ruang pertemuan di bangunan utama Keraton Kanoman, Cirebon, Jawa Barat. Tempo/Francisca Christy Rosana
Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

Melalui hasil rapat panitia khusus disepakati ulang tahun Cirebon jatuh pada 1 Muharram 849 Hijriah


3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

2 November 2023

Ruang pertemuan di bangunan utama Keraton Kanoman, Cirebon, Jawa Barat. Tempo/Francisca Christy Rosana
3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

Cirebon punya berbagai destinasi wisata sejarah yang patut dikunjungi, di antaranya 3 Keraton, yakni Keraton Kasepuhan Cirebon, Kanoman, Kacirebonan.


Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

20 September 2023

Sejumlah warga melintas di depan  Keraton Surakarta. Foto diambil beberapa waktu lalu. Foto: TEMPO | SEPTHIA RYANTHIE.
Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

Tanri Abeng menggelar talkshow yang membahas tentang wellness tourism dikaitkan dengan keberadaan 56 keraton di Indonesia.


UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu

19 September 2023

Sumbu Filosofi Yogyakarta. Foto:  kebudayaan.kemdikbud.go.id.
UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu

UNESCO menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan dunia dari Indonesia pada Sidang ke-45 Komite Warisan Dunia atau World Heritage.


Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

29 April 2023

Patung dua harimau dan meriam di depan bangunan Jinem Pangrawit  Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, (4/1). TEMPO/Rully Kesuma
Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

Di Cirebon, terdapat 3 keraton yang memiliki sejarah yang unik, yakni Keraton Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan. Ini destinasi wisata di Cirebon.


Catatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022

28 Desember 2022

Keraton Solo. ANTARA/Aris Wasita
Catatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022

Peristiwa konflik internal Keraton Surakarta yang memanas mewarnai pemberitaan media massa menjelang akhir tahun 2022


Tiga Penjual Batik di Yogyakarta

15 Oktober 2022

Pedagang batik di Pasar Beringharjo, Yogyakarta bersyukur kunjungan wisatawan mulai pulih dan menggerakkan roda perekonomian mereka. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Tiga Penjual Batik di Yogyakarta

Jika Anda ingin mencari kain batik dengan corak gaya modern, maka sangat direkomendasikan untuk pergi berbelanja di Batik Rumah Suryowijayan.