TEMPO Interaktif, Bojonegoro - Satu orang tewas dan enam terluka akibat bangunan sebuah sekolah dasar negeri di Kabupaten Bojonegoro roboh, Senin, 21 November 2011.
Korban tewas adalah Mahmud, warga Dusun Kedungrejo, Desa Ngumpak Dalem, Kecamatan Dander. Adapun korban luka masing-masing Bibit, 43 tahun, Munari (39), Samijan (45), Supriyanto (26), Musikin (24), dan Masrukin 24 tahun. Seluruhnya warga Dander. Para korban adalah pekerja bangunan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, Senin pagi sekitar pukul 09.15 WIB, para korban hendak merobohkan tiga ruang kelas di sekolah yang tergolong favorit yang terletak di di Jalan Teuku Umar, Bojonegoro itu. Tiga ruang tersebut adalah kelas IV-A, IV-B, dan V-B yang hanya disanggah beberapa balok.
Saat merobohkan ruang dengan cara memukul tiang dan tembok, tiba-tiba atap serta dinding runtuh. Tujuh orang pekerja tersebut tertimpa reruntuhan. ”Saya mendengar jeritan minta tolong dari balik reruntuhan,” kata seorang tukag becak yang mangkal di depan sekolah tersebut.
Kepala Satuan Reserse Kepolisian Resor Bojonegoro, Ajun Komisaris Polisi Suprapto, mengatakan masih menyelidiki penyebab ambruknya bangunan ruang kelas sekolah tersebut. “Proses penyelidikan masih berjalan,” ujarnya kepada Tempo.
Polisi sudah meminta keterangan empat orang. Di antaranya Kepala Sekolah SD Negeri Kadipaten Bojonegoro yang roboh, Sutari, serta pekerja bangunan lainnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Bojonegoro, Khusnul Khuluq mengatakan 1.439 gedung SDN di Kabupaten Bojonegoro dalam kondisi rusak dan harus direnovasi. ”Kami sedang merenovasi secara serempak,” tutur dia kepada Tempo.
Gedung sekolah yang rusak yang sebagian besar berada di daerah pedesaan dibangun pada sekitar tahun 1980. Dinding tembok retak-retak dan penyangga ruang kelas dari kayu sudah lapuk.
SUJATMIKO