TEMPO Interaktif, Jakarta - Sebelum akhir tahun, pemerintah menargetkan akan meluncurkan program Indonesia Bersih. Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menyebutkan prinsip program ini adalah menarik partisipasi semua pihak, pemerintah, organisasi masyarakat, TNI dan Polri, serta masyarakat untuk mewujudkan lingkungan yang bersih.
"Pemerintah sekarang sedang menyiapkan landasan hukumnya," ujar Gamawan saat membuka Rapat Koordinasi Pengelolaan Kawasan Perkotaan di Jakarta, Selasa, 8 November 2011.
Menurut Gamawan, sembari pemerintah menyiapkan payung hukumnya, pemerintah kota diminta mulai menyiapkan ancang-ancang. Gerakan bersih ini harus bisa mewujudkan kebersihan di rumah tangga, sekolah-sekolah, juga fasilitas umum seperti terminal, pelabuhan dan rel kereta api. "Aturannya sedang kami finalkan dengan kementerian terkait, seperti Kementerian Kesehatan dan Kementerian BUMN," lanjut Gamawan.
Disebutkan Gamawan, dari evaluasi yang dilakukan pemerintah, pengelolaan sampah rumah tangga masih menjadi masalah utama. Dari Safari Ramadan yang dilakukan Presiden dengan menggunakan perjalanan kereta, masih banyak rumah di bantaran rel yang membuang sampah ke areal rel kereta api.
Selain itu, kawasan sungai juga menjadi perhatian. Menurut evaluasi kementerian, jumlah sampah rumah tangga yang terangkut ke tempat pembuangan akhir baru 60 persen. Sedangkan 40 persen lainnya dibuang ke selokan dan bermuara ke sungai.
Disebutkan Gamawan, 83 pemerintah kota di seluruh Indonesia seharusnya mulai memberikan prioritas terhadap kebersihan sungai. Wali Kota harus bisa mencontoh penataan kota-kota di luar negeri, seperti Australia, Belanda, dan Singapura.
Menurut Gamawan, di beberapa kota maju yang dialiri sungai, kebersihan sungai menjadi prioritas dalam penataan kota. "Di kota maju ikan berenang kelihatan, di Indonesia sampah berenang yang kelihatan," ujar Gamawan diikuti tawa peserta yang hadir.
Penataan kawasan pinggiran sungai, kata Gamawan, seharusnya diarahkan menjadi tempat rekreasi dan hiburan. Karenanya, masyarakat dan pemerintah diminta mulai memprioritaskan kebersihan sungai. "Sungai tidak akan pernah jernih kalau semua sampah itu muaranya ke sungai." Karenanya, Gamawan meminta hal pertama yang dilakukan adalah penataan sampah rumah tangga.
Di sisi lain, ia juga mengapresiasi beberapa daerah yang sudah mulai menggerakkan program kebersihan di beberapa kota, seperti kegiatan Jumat Bersih dan Subuh Bersih. "Saya apresiasi pada kota yang sudah melakukan dan semoga segera diikuti kota lain."
IRA GUSLINA