Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hujan Deras Ganggu Pembersihan Abu Borobudur  

image-gnews
Wisatawan memadati jalan masuk candi Borobudur di komplek Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang, Jateng, Sabtu (3/9). Puluhan ribu wisatawan dari berbagai daerah mengisi libur Lebaran dengan mengunjungi candi Borobudur, diperkirakan puncak kunjungan wisatawan ke Borobudur akan terjadi pada besok Minggu (4/9). ANTARA/Anis Efizudin
Wisatawan memadati jalan masuk candi Borobudur di komplek Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang, Jateng, Sabtu (3/9). Puluhan ribu wisatawan dari berbagai daerah mengisi libur Lebaran dengan mengunjungi candi Borobudur, diperkirakan puncak kunjungan wisatawan ke Borobudur akan terjadi pada besok Minggu (4/9). ANTARA/Anis Efizudin
Iklan

TEMPO Interaktif, Magelang - Hujan deras yang terus mengguyur Kabupaten Magelang Jawa Tengah saat ini turut mengganggu proses pembersihan sisa-sisa abu vulkanik Candi Borobudur. Koordinator Kelompok Kerja Pemeliharaan Taman Wisata Candi Borobudur Nahar Cahyandaru kepada Tempo menuturkan saat ini timnya sebenarnya sedang mengebut pembersihan sisa abu di lantai tiga sampai tujuh candi peninggalan wangsa Syailendra tersebut, sebelum kedatangan pihak UNESCO ke Borobudur pada 19 November nanti.

“Kami masih bersihkan dan nantinya UNESCO yang datang untuk meresmikan penyelesaian pembersihan sisa abu Merapi dari Borobudur itu,” kata Nahar yang ditemui pada Jumat, 4 November 2011. Pembersihan abu diakui sulit karena abu sisa erupsi Merapi itu menyelip di bawah-bawah batu candi.

“Kalau kondisi kering, kami tinggal menggunakan vacuum dan menyedotnya. Kalau hujan begini ya diseroki (menggunakan sapu lidi dan pengki), jadi lebih lama,” kata dia. Tim yang dikerahkan sendiri ada 19 orang, tapi pengerjaan yang dilakukan bertahap, tidak setiap hari.

Pembersihan juga meliputi lorong-lorong air dari lantai bawah dengan cara mengangkat batu-batu candi. Pasalnya air hujan yang masuk tidak bisa mengalirkan sisa abu yang ada karena sebelumnya terjadi pendangkalan drainase akibat abu yang menumpuk.

“Yang juga cukup menyulitkan juga perbaikan kebocoran dinding candi agar tidak menjadi nutrisi bagi tumbuhnya lumut,” kata dia.

Untuk ancaman banjir lahar dingin di Borobudur dikatakan Nahar tidak ada karena sungai yang melintas yakni Kali Elo dan Progo berhulu ke Gunung Sumbing.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebaliknya di Candi Prambanan yang hanya berjarak 300 meter dari Kali Opak yang berhulu ke Merapi pihak pengelola mulai mengantisipasi dengan memasang sejumlah lampu sorot untuk memantau pergerakan aliran sungai.

“Saat ini kami sudah pasang dua titik lampu di jembatan kali di dalam kompleks candi dan di sisi utara yang dekat Kali Opak,” kata Kepala Taman Wisata Candi Prambanan Joko Sutono kepada Tempo.

Joko menuturkan kemungkinan banjir lahar dingin mengancam Prambanan tetap diwaspadai meski saat ini tanggul-tanggul jebol di Kali Opak yang berbatasan dengan kompleks candi akibat banjir tahun lalu sudah diperbaiki.

“Sudah ada perbaikan tanggul di lima titik di Kali Opak yang berbatasan dengan candi sepanjang 50 meteran. Tapi kami tetap waspadai potensi itu karena candi ini memang jaraknya dekat sekali,” kata dia.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Situs Liyangan, Sisa Permukiman Kuno yang Hilang di Lereng Gunung Sindoro

19 Juni 2023

Patirtan atau tempat membasuh kaki dan tangan di Situs Liyangan. Tempo/Arimbihp
Situs Liyangan, Sisa Permukiman Kuno yang Hilang di Lereng Gunung Sindoro

Situs Liyangan adalah bukti nyata bahwa ada sebuah peradaban yang hilang akibat bencana meletusnya Gunung Sindoro di masa lampau.


Misteri Gunung Padang, Situs yang Disebut "Piramida" Tertua di Dunia

10 Maret 2023

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Misteri Gunung Padang, Situs yang Disebut "Piramida" Tertua di Dunia

Gunung Padang merupakan salah satu cagar budaya Indonesia yang memiliki daya tarik tersendiri. Banyak orang menyebut Gunung Padang sebagai "Piramida" tertua di Dunia


Ini yang Membuat Sangi Run Night Trail 2021 Berbeda dengan Lomba Lari Lainnya

29 Oktober 2021

Sejumlah pelajar melihat ruang pamer manusia purba dalam pameran Sosialisasi dan Publikasi Museum Manusia Purba Sangiran di pusat perbelanjaan Mall Grand City, Surabaya, Kamis (11/6). TEMPO/Fully Syafi
Ini yang Membuat Sangi Run Night Trail 2021 Berbeda dengan Lomba Lari Lainnya

Sangi Run Night Trail 2021 digelar untuk memperingati 25 tahun situs purbakala Sangiran menjadi situs warisan dunia UNESCO.


Wisata Edukasi ke 5 Situs Purbakala Indonesia, Ada Peninggalan Zaman Neolitikum

19 September 2021

Menhir situs megalitik Gunung Padang yang sudah terlilit akar di Desa Karyamukti, Cianjur, Jawa Barat, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Wisata Edukasi ke 5 Situs Purbakala Indonesia, Ada Peninggalan Zaman Neolitikum

Bagi yang ingin wisata edukasi untuk menambah wawasan dan pengetahuan, berbagai situs purbakala di Indonesia ini bisa menjadi pilihan yang tepat.


Perjalanan Konten Pornografi, dari Lukisan Purba Hingga di Media Sosial

27 Agustus 2021

Ilustrasi pornografi.[Sky News]
Perjalanan Konten Pornografi, dari Lukisan Purba Hingga di Media Sosial

Konten pornografi pertama kali dibuat pada 30 ribu tahun


Situs Watu Gong Wonosobo, Misteri Pasir Pantai sampai ke Dataran Tinggi

25 Juli 2021

Situs Watu Gong. Shutterstock
Situs Watu Gong Wonosobo, Misteri Pasir Pantai sampai ke Dataran Tinggi

Keberadaan Situs Watu Gong yang ada di Desa TumenggunganKabupaten Wonosobo masih menyimpan banyak misteri.


9 Situs Penting di Iran Ini Terancam Serangan Trump

6 Januari 2020

Arg-e Bam, situs warisan dunia di Iran. (ifpnews.com)
9 Situs Penting di Iran Ini Terancam Serangan Trump

Presiden AS Donald Trump mengancam akan menyerang situs penting Iran jika negara itu melakukan pembalasan atas kematian Qassem Soleimani.


Kayu Purba Berumur 19 Juta Tahun Ditemukan di Dasar Teluk

24 Oktober 2019

Fosil kayu berumur 19 juta tahun yang ditemukan di dasar laut Teluk Benggala (ukuran dalam cm). (pnas.org)
Kayu Purba Berumur 19 Juta Tahun Ditemukan di Dasar Teluk

Sisa-sisa kayu dari hutan purba telah ditemukan jauh di bawah laut, ribuan kilometer dari tempat asalnya yang bergunung-gunung.


27 Situs Purbakala Suku Maya Kuno Ditemukan Melalui Peta Online

22 Oktober 2019

Artefak pembakar, yang biasa digunakan ritual pada masa pra-Hispanik berada dalam gua Balamku, yang terletak di situs arkeologi Chichen Itza di semenanjung Yucatan, Meksiko 4 Maret 2019. Gua tersebut ditemukan 50 tahun lalu oleh sekelompok petani Maya. INAH - National Institute of Anthropology and History/Karla Ortega/Handout via REUTERS
27 Situs Purbakala Suku Maya Kuno Ditemukan Melalui Peta Online

Profesor arkeologi Universitas Arizona ini membuat terobosan tak lama setelah ia melakukan penelitian di situs purbakala Ceibal, Guatemala.


Candi di Jalan Tol Malang, Arkeolog: Proyek Jalan, Situs Lestari

22 Maret 2019

Arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur melakukan penggalian di situs purbakala Sekaran yang ditemukan di proyek jalan tol Malang-Pandaan di kilometer 37, Pakis, Malang, Jawa Timur, Selasa, 19 Maret 2019. Hingga hari ke-8 penggalian, arkeolog menemukan pecahan keramik dan gerabah yang diduga berasal dari masa Pra-Majapahit di abad 10 Masehi. ANTARA
Candi di Jalan Tol Malang, Arkeolog: Proyek Jalan, Situs Lestari

Arkeolog berharap pembangunan jalan tol Malang-Pandaan tetap bisa jalan dan situs candi tetap lestari.