TEMPO Interaktif, Magelang - Banjir lahar dingin dari sejumlah sungai yang berhulu di Merapi membuat beberapa infrastruktur di Kabupaten Magelang rusak pada Jumat, 4 November 2011. Salah satunya adalah putusnya jalan Krinjing-Mangunsuko yang mengakibatkan ribuan warga terisolasi.
Jalan Krinjing-Mangunsuko di Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, terputus akibat tebing setinggi 26 meter longsor dari Kali Senowo usai diluapi banjir lahar dingin Kamis tengah malam. Jalan yang juga akses menuju Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan ini longsor sepanjang 200 meter longsor dan putus sepanjang 60 meter.
Camat Dukun Ali Setyadi kepada Tempo menuturkan putusnya jalan tersebut membuat sedikitnya 2.000 jiwa atau 612 keluarga dari sepuluh dusun di Desa Krinjing terisolasi.
“Kalau Warga Krinjing mau keluar kampung atau turun menuju kota hanya itu akses utamanya. Jadi terisolir sekarang,” kata Ali, Jumat. Pihak kecamatan sendiri sebenarnya baru tiga hari lalu berhasil mengurus pembebasan lahan di sekitar jalan untuk menggeser jalan ke lokasi aman. Namun apa dikata, lahan yang dibebaskan pun ikut amblas.
Tak hanya para petani dan pedagang yang kesulitan melakukan aktivitas, para siswa sekolah pun kesulitan menuju sekolah. Untuk menuju Muntilan, warga harus memutar sekitar 10 kilometer melalui jalan-jalan tikus yang memiliki tembusan ke wilayah Kabupaten Klaten.
Karena kerusakan jalan pagi ini warga Desa Krinjing bergotong royong memasang tali pembatas di bibir sungai. "Kami tutup dulu jalur ini karena khawatir ada longsor susulan,” kata warga Dukun Tejo Suwarno.
Sebanyak 14 desa di Kecamatan Dukun di Magelang menjadi daerah yang cukup terancam banjir lahar dingin karena dilintasi sedikitnya lima sungai berhulu Merapi: Senowo, Krinjing, Pabelan, Lamat, dan Blongkeng. “Kami sudah siapkan warga di bantaran untuk relokasi untuk banjir lebih hebat,” kata Ali.
Akibat banjir lahar dingin kemarin Kali Putih yang menghubungkan Provinsi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta sempat meluap lagi dan membuat jalur ditutup selama dua jam lebih. Aliran deras yang dijejali material bebatuan sisa letusan Merapi itu membuat beberapa titik tanggul penahan banjir lahar rusak parah.
Di sisi lain sejumlah jembatan darurat bambu yang pernah dibuat warga usai bencana banjir awal tahun lalu--Tlatar, Srowol, Adikarto, dan Menayu--juga hanyut.
PRIBADI WICAKSONO