TEMPO Interaktif, Malang - Dua anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Malang, Jawa Timur, Subur Triyono dan Wasis Siswoyo, Jumat, 28 Oktober 2011, menjadi sasaran ejekan sekitar 100 mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Malang.
Subur dan Wasis ditantang mahasiswa yang berunjuk rasa memperingati Hari Sumpah Pemuda untuk mengucapkan Sumpah Pemuda tanpa harus melihat teks. Kedua wakil rakyat yang saat itu bermaksud menemui para pengunjuk rasa, menyetujui tantangan tersebut.
Dengan suara lantang keduanya mengucapkan Sumpah Pemuda. Isi sumpah pertama bisa dengan lancar diucapkan. Namun terjadi kesalahan saat mengucapkan isi sumpah yang kedua. Yang diucapkan justru isi sumpah ketiga. "Kami putera puteri Indonesia, berbahasa satu bahasa Indonesia". Isi sumpah kedua seharusnya berbunyi "Kami putera puteri Indonesia, berbangsa satu, bangsa Indonesia."
Mengetahui anggota parlemen itu tidak hafal Sumpah Pemuda, mahasiswa menyerbu Subur sambil meneriakkan kata ejekan. "Tragis dan memalukan. Bagaimana bisa memajukan dan berjuang untuk rakyat, naskah Sumpah Pemuda saja tidak hafal," kata salah seorang peserta aksi.
Aparat kepolisian pun langsung melindungi Subur dari serbuan mahasiswa. "Saya mohon maaf karena tidak ada persiapan," ujar Subur. Mahasiswa menyodorkan naskah tertulis dan subur bisa membacakannya dengan sempurna.
Subur menuturkan bahwa ia tak lancar menghafal karena sudah lama tidak membaca naskah Sumpah Pemuda. "Saya salah membacakan urutan teksnya," ucapnya berkilah.
BIBIN BINTARIADI