Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tiga Konsultan Survei: Ratu Atut Tak Tertandingi!  

image-gnews
Puan Maharani (tengah) diapit Hj.Ratu Atut Choisyah (kiri ke-2) dan Rano Karno (kanan ke-2). ANTARA/Lucky.R
Puan Maharani (tengah) diapit Hj.Ratu Atut Choisyah (kiri ke-2) dan Rano Karno (kanan ke-2). ANTARA/Lucky.R
Iklan

TEMPO Interaktif, Serang - Ratu Atut Chosiyah berpeluang memimpin kembali Provinsi Banten. Tiga penyelenggara hitung cepat pemilihan Gubernur Banten menyatakan Atut yang berpasangan dengan aktor kawakan Rano Karno bakal memenangi pemilihan yang berlangsung kemarin. Hanya satu lembaga penyelenggara hitung cepat yang memiliki hasil berbeda.

Pemilihan Gubernur Banten diikuti tiga pasangan. Mereka adalah Ratu Atut Chosiyah-Rano Karno, Wahidin Halim-Irna Narulita, dan Jazuli Juwaeni-Makmun Muzzaki. Komisi Pemilihan Umum Provinsi Banten menetapkan jumlah daftar pemilih tetap untuk pemilihan gubernur tersebut 7.118.587 jiwa.

Berdasarkan data Jaringan Suara Indonesia (JSI), hingga kemarin sore, Atut-Rano disebutkan meraih 50,04 persen suara. Adapun pasangan Wahidin-Irna meraih 38,34 persen dan Jazuli-Makmun mendapat 11,62 persen. "Angka memang masih berjalan, tapi tidak sampai terjadi pergeseran peringkat," kata Fajar S. Tamin, Wakil Direktur Eksekutif JSI, di Kota Serang, kemarin. Menurut Fajar, kemenangan Atut ini tidak terlepas dari popularitas Rano.

Hasil perhitungan cepat versi Lingkaran Survei Indonesia juga menyatakan Atut-Rano, yang diusung oleh Partai Golkar, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Hanura, Gerindra, Partai Bulan Bintang, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia, Partai Karya Peduli Bangsa, Partai Persatuan Daerah, Partai Damai Sejahtera, dan 22 partai politik nonparlemen, unggul dengan 50,3 persen suara. Disusul Wahidin-Irna yang mendapatkan 38,7 persen suara, dan Jazuli-Makmun memperoleh 11,89 persen suara.

Hasil penghitungan Konsultan Citra Indonesia juga tak berbeda jauh. Atut-Rano diklaim meraih 50,36 persen suara, Wahidin-Irna memperoleh 37,98 persen suara, pasangan Jazuli-Makmun mendapat 11,66 persen suara.

Sebaliknya, perhitungan cepat versi Akurasi Survei Indonesia memberikan hasil berbeda. Pasangan Wahidin-Irna, yang didukung Partai Demokrat, unggul sementara dengan 51,2 persen. Duet Atut-Rano berada di posisi kedua dengan 40,26 persen, dan pasangan Jazuli-Makmun 8,9 persen.

Menurut Ketua Harian Tim Pemenangan Wahidin-Irna, Achmad Subadri, hasil real quick count Akurasi Survei ini lebih valid dan tepercaya. Sebab, sampel yang diambil adalah total sampling, yaitu bersumber dari semua tempat pemungutan suara. "Ini hasil riil sesuai dengan masing-masing TPS," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menanggapi kemenangan versi tiga lembaga perhitungan cepat, Ratu Atut mengaku senang, meski penghitungan cepat bukan merupakan hasil resmi. "Saya optimistis bakal memenangi pemilukada ini," kata dia.

Adapun Wahidin tampak tenang mengamati layar perhitungan cepat bersama pendukungnya di rumahnya. Di antara pendukungnya tampak kakak Wahidin, mantan Menteri Luar Negeri Hasan Wirajuda. "Ya, saya bantu doa, Wahidin lebih pintar daripada saya soal pemerintahan," ujar Hasan.

Dalam pemilihan itu, calon Wakil Gubernur Banteng Rano Karno tidak ikut mencoblos. "Pak Rano di rumah tidak punya KTP Banten," kata Suti Karno, adik kandung Rano.

Sementara itu, Atut mencoblos di TPS 8, di Jalan Bhayangkara, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten. Adapun Wahidin menggunakan hak pilihnya di TPS 02 di RT 02 RW 01 Kelurahan Pinang, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.

WASI'UL ULUM | AYU CIPTA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Fadli Zon: Calon Kepala Daerah dari TNI/Polri Belum Tentu Tegas

6 Januari 2018

Wakil Ketua DPR Fadli Zon menghadiri diskusi bertajuk Panglima di Era Politik di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, 9 Desember 2017. Dewi Nurita/Tempo
Fadli Zon: Calon Kepala Daerah dari TNI/Polri Belum Tentu Tegas

Soal perwira TNI/Polri yang terjun ke dunia politik lewat Pilkada menurut Fadli Zon tak menentukan ia akan tegas dalam memimpin.


Jenderal Ikut Pilkada, Ahli Pertahanan: Aturannya Berantakan

6 Januari 2018

Bakal calon Gubernur Sumatera Utara yang juga Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi (tengah) menerima ucapan selamat dari kader PKS seusai menerima dokumen sebelum pembacaan ikrar pemenangan dan pakta integritas calon kepala daerah dari PKS di Jakarta, 4 Januari 2018. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Jenderal Ikut Pilkada, Ahli Pertahanan: Aturannya Berantakan

Jika merujuk pada UU Pilkada, anggota TNI, personel Polri, dan pejabat negara lain tidak perlu mundur dari jabatannya saat akan mencalonkan diri.


Pengamat: Jenderal Ikut Pilkada karena Kaderisasi Partai Gagal

6 Januari 2018

Bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi (kiri) dan Musa Rajeckshah (kanan) saat menghadiri acara Konsolidasi pasangan Calon Kepala Daerah PKS di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, 4 Januari 2018. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Pengamat: Jenderal Ikut Pilkada karena Kaderisasi Partai Gagal

Keputusan mengusung calon bukan kader partai dalam pilkada akan menimbulkan konsekuensi. Di antaranya sulit dikontrol dan diawasi partai.


Golkar Resmi Usung Bima Arya dan Direktur KPK di Pilkada Bogor 2018

6 Januari 2018

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyerahkan surat keputusan dukungan kepada pasangan bakal calon Wali Kota Bogor Bima Arya dan Dedie A. Rachim di DPP Partai Golkar, Jakarta, 5 Januari 2018. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Golkar Resmi Usung Bima Arya dan Direktur KPK di Pilkada Bogor 2018

Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku memilih Dedie dengan menilai sisi personal wakil yang digandengnya dalam pilkada Kota Bogor.


Empat Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur NTB Siap Bertarung

5 Januari 2018

Ketua KPU kota Mataram, M. Ainul Asikin (tengah), memberikan keterangan kepada wartawan terkait Pilkada Kota Mataram di kantor KPU Kota Mataram, NTB, 24 Agustus 2015. ANTARA/Ahmad Subaidi
Empat Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur NTB Siap Bertarung

Satu wajah baru dan tiga pejabat lama akan bertarung memperebutkan kursi Gubernur NTB pada Pilkada serentak Juni 2018 mendatang.


Pilkada, BI Kaltim Prediksi Peredaran Uang Palsu Meningkat

4 Januari 2018

Ilustrasi uang palsu. TEMPO/Lazyra Amadea Hidayat
Pilkada, BI Kaltim Prediksi Peredaran Uang Palsu Meningkat

BI Kaltim memprediksi peredaran uang palsu meningkat bersamaan dengan Pikada.


Gerindra Punya Syarat Sebelum Calonkan Moreno di Pilkada Jatim

27 Desember 2017

Moreno Soeprapto dan istrinya Noorani Sukardi. Tabloidbintang
Gerindra Punya Syarat Sebelum Calonkan Moreno di Pilkada Jatim

Banyak pihak meragukan kemampuan politik kader Gerindra yang juga atlet balap Moreno. Namun, Gerindra tidak ragu sedikit pun.


Kaleidoskop 2017: Setelah Pilkada Rasa Sara dan Politik Identitas

26 Desember 2017

Warga melintas di antara karangan bunga untuk Ahok-Djarot di Balai Kota, Jakarta, 26 April 2017. Karangan bunga ini dikirimkan setelah pasangan inkumben Ahok-Djarot kalah dalam Pilkada DKI Jakarta versi hitung cepat. TEMPO/Amston Probel
Kaleidoskop 2017: Setelah Pilkada Rasa Sara dan Politik Identitas

Politik identitas masih membayangi Pilkada 2018, terpilihnya Anies-Sandi mencerminkan adanya polarisasi di masyarakat.


Pilkada 2018 Diprediksi Meningkatkan Daya Beli Masyarakat

17 Desember 2017

Pilkada 2018 Makin Mahal
Pilkada 2018 Diprediksi Meningkatkan Daya Beli Masyarakat

Kebijakan moneter yang telah dimulai sejak tahun ini dan kebijakan pemerintah untuk 2018 akan mampu menopang penguatan daya beli masyarakat.


Ketua PSSI Nyalon di Pilkada Sumatera Utara, Ini Kata Kemenpora

22 November 2017

Menpora Imam Nahrawi dan Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi saat melihat laga uji coba antara Persebaya dan PSIS Semarang di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, 19 Maret 2017. TEMPO/Nurhadi
Ketua PSSI Nyalon di Pilkada Sumatera Utara, Ini Kata Kemenpora

Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi akan maju dalam pemilihan Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023.