TEMPO Interaktif, Garut - Jenazah tenaga kerja Indonesia, Dede Hodijah binti Omo, 36 tahun, warga Kampung Cihanja, Desa Lingkung Pasir, Kecamatan Cibiuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum kunjung dipulangkan ke kampung halamannya. Padahal pihak keluarga telah mengadukan kematian Dede mulai dari pemerintah daerah hingga pemerintah pusat.
Dede sebelumnya dikabarkan tewas di rumah majikannya di Arab Saudi, tiga bulan lalu. “Sampai hari ini belum ada kejelasan kapan almarhum akan dipulangkan ke Tanah Air,” ujar Aat Safaat, saudara sepupu Dede, kepada Tempo, Kamis, 29 September 2011.
Menurut dia, hingga saat ini pihak keluarga pun belum mendapatkan informasi pasti tentang penyebab kematian almarhum. Keluarga curiga kematian almarhum tidak wajar. Alasannya, terdapat dua versi kematian Dede. Kabar pertama, Dede meninggal pada 28 Juni 2011, dan yang kedua, Dede tewas pada 19 Juli.
Setelah mengadu ke wakil rakyat di Senayan, Jakarta, pada pekan lalu, baru diketahui jenazah almarhum berada di Rumah Sakit Jizan, Arab Saudi. Namun untuk penyebab kematian dan hasil otopsi belum juga diketahui. “Apakah Dede meninggal karena sakit atau dibunuh, itu yang belum ada kejelasan,” ujar Aat.
Saat ini, Aat menambahkan, pihak keluarga tengah berada di Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Jakarta. Mereka tengah mengurus asuransi dan gaji almarhum yang belum dibayarkan. Untuk asuransi, baru dibayarkan sebesar 25 persen dari total sebesar Rp 50 juta, sedangkan untuk gaji, telah diberikan seluruhnya kepada keluarga sebesar Rp 5.520.000.
Dede berangkat ke Arab Saudi pada 24 April 2011. Dede pergi ke sana untuk mencukupi biaya pendidikan kedua anaknya yang bersekolah di kelas 2 SMP Limbangan dan kelas 1 SD Lingkung Pasir. Namun pada 22 Juli, pihak keluarga mendapatkan kabar bahwa Dede meninggal.
SIGIT ZULMUNIR