TEMPO Interaktif, Madiun - Dua orang mencurigakan sempat diamankan polisi saat akan masuk ke Gereja Bethel Tabernakel Immanuel di Jalan Batanghari 10, Kota Madiun, Jawa Timur, Senin petang, 26 September 2011.
Hingga Senin malam, kedua laki-laki itu diperiksa di Kepolisian Sektor Taman. Namun akhirnya mereka dilepaskan karena tidak terindikasi akan melakukan tindak kejahatan terorisme.
Kepala Unit Reserse dan Kriminal Kepolisian Sektor Taman Ajun Komisaris Polisi Mujo Prajoko mengatakan penangkapan dua orang tersebut berawal dari laporan petugas satpam gereja setempat. "Kedua orang ini Nasrani dari luar kota dan akan beribadah di gereja tersebut. Karena tidak dikenal, satpam gereja melapor ke Polsek," katanya.
Dua orang itu sehari sebelumnya sempat datang ke gereja namun gereja sedang tidak ada aktivitas misa. Kedua kalinya mereka kembali mendatangi gereja yang sama petang tadi. Dan di saat yang sama gereja juga tidak sedang mengadakan misa. "Karena dicurigai, akhirnya dilaporkan ke polisi oleh satpam gereja," tambah Mujo.
Kedua orang tersebut sempat dibuntuti petugas kepolisian dan diamankan saat melintas di perempatan Perumahan Bumi Mas, Kelurahan Manisrejo, Kecamatan Taman. Keduanya akhirnya diamankan dan dimintai keterangan di Polsek Taman. "Dua orang ini bekerja sebagai kontraktor penggarap perumahan di Mojopurno dan baru tiga hari berada di Madiun," kata Mujo.
Karena tidak terindikasi pelaku terorisme, polisi akhirnya melepaskan keduanya. Kedua orang tersebut diketahui berasal dari Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dan Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Saat datang ke gereja, keduanya mengendarai mobil pick up.
Kepala Kepolisian Resor Madiun Kota Ajun Komisaris Besar Polisi Adi Deriyan Jayamarta mengatakan pihaknya memang meningkatkan kewaspadaan pasca aksi bom bunuh diri di gereja di Solo, Ahad siang lalu. "Kami memang mengimbau agar pengelola gereja melaporkan ke aparat kepolisian jika ada orang yang tidak dikenal atau mencurigakan," ujarnya.
ISHOMUDDIN