TEMPO Interaktif, Jambi - Kondisi udara di wilayah Kota Jambi dan sekitarnya sempat cerah setelah dilakukan hujan buatan menjelang kedatangan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada 21 - 23 September 2011. Namun kini kabut asap kembali menyelimuti daerah ini.
Kabut asap sudah terlihat kembali, terutama pada pagi dan sore hari. Namun pada Senin, 26 September 2011, kabut belum mengganggu aktivitas masyarakat, terutama aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Thaha Jambi seperti beberapa pekan lalu.
Menurut Muslim, prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Jambi, berdasarkan pencitraan satelit NOAA di Provinsi Jambi kembali ditemukan 11 titik panas yang tersebar di wilayah itu dalam tiga hari terakhir. Titik panas itu dua di Kabupaten Tanjung Jabungbarat, satu di Batanghari, satu di Bungo, dan tujuh di Kabupaten Tebo. “Kemungkinan adanya titik panas baru inilah yang menyebabkan kabut asap kembali menyelimuti Kota Jambi dan sekitarnya,” ujar Muslim.
Menurut Muslim, kabut asap belum mengganggu penerbangan. "Ketebalan kabut asap hingga hari ini masih di bawah 5.000 meter. Jadi belum mengganggu penerbangan,” katanya. Namun bila titik panas tidak segera dipadamkan atau bertambah, dikhawatirkan akan berdampak seperti beberapa waktu lalu. “Menyikapi hal itu, hari ini ada rakor dengan beberapa instansi terkait soal titik panas ini,” katanya.
Soal hujan buatan masih dalam intensitas ringan. "Hujan buatan telah kami lakukan dalam beberapa hari terakhir. Walau ringan setidaknya mengurangi dampak kabut asap,” kata Muslim. Namun, meski dalam peralihan, perlu diwaspadai cuaca ekstrem, terutama petir dan angin kencang. “Contohnya Jambi belum lama ini dilanda angin puting beliung,” ujar Muslim.
SYAIPUL BAKHORI