TEMPO Interaktif, Jakarta - Bekas Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Antasari Azhar, akan menghadirkan tiga saksi ahli dalam sidang lanjutan Peninjauan Kembali (PK) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan hari ini, Kamis, 22 September 2011. Ketiga saksi itu bakal mengurai novum atau bukti baru yang diajukan terpidana kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen.
"Saksi yang kami hadirkan, yakni ahli forensik, ahli balistik, serta ahli hukum pidana," kata Maqdir Ismail, pengacara Antasari, melalui telepon, Kamis, 22 September 2011.
Maqdir mengatakan ahli forensik yang bakal dihadirkan adalah Abdul Mun’im Idris, dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Namun ia tak ingin mengungkapkan identitas dua orang saksi ahli lainnya. "Nanti aja di persidangan, yah. Saya tidak mau dianggap contempt of court (menghina pengadilan)," ujarnya.
Antasari divonis 18 tahun penjara lantaran diduga ikut merencanakan pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen. Latar belakang pembunuhan Direktur Utama PT Putra itu diduga berasal dari hubungan asmara Antasari dan Rhani Juliani, istri siri korban.
Antasari dituduh menyuruh tiga orang, yakni Wiliardi Wizar, yang telah divonis 12 tahun; Sigid Haryo Wibisono, yang divonis 15 tahun penjara; dan Jerry Hermawan Lo, yang divonis lima tahun penjara karena membunuh Nasruddin melalui sejumlah pembunuh bayaran. Pria asal Sulawesi Selatan itu tewas setelah diberondong pelor setelah main golf di Padang Golf Modernland, Tangerang Selatan, Maret 2009.
Maqdir mengatakan masing-masing saksi bakal memberi penjelasan terperinci tentang bukti baru yang diajukan kliennya. Penjelasan yang disesuaikan dengan keahlian saksi diharapkan bisa memperkuat PK Antasari. "Semua akan dijelaskan di persidangan," ucap dia.
Adapun alat bukti itu adalah 28 lembar foto jenazah Nasrudin yang diduga rekayasa, perbedaan jenis peluru di mobil Nasrudin dan di tubuhnya, serta pemeriksaan telepon seluler Nasrudin yang diyakini tak memuat pesan ancaman yang dikirim Antasari.
TRI SUHARMAN
