TEMPO Interaktif, Slawi - Setidaknya 36 orang dirawat di rumah sakit akibat kecelakaan yang terjadi di jalur Pantai Utara Kabupaten Tegal, Rabu, 14 September 2011, sekitar pukul 04.00 WIB.
Kecelakaan antara bus Lorena dari Jakarta tujuan Surabaya dengan bus Selamet dari Pati tujuan Padang, Sumatera, terjadi di Desa Kedungkelor, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal, tepat pada perbatasan dengan Kabupaten Pemalang.
Tak ada korban meninggal dalam musibah ini. Sementara para korban dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Dr Ashari Pemalang dan Rumah Sakit Umum Santa Maria Pemalang.
“Kejadiannya mendadak, saya sendiri sedang tidur,” ujar Tarlan, 36 tahun, salah seorang penumpang bus Selamet, saat ditemui di Rumah Sakit Umum Daerah Dr Ashari, Pemalang.
Tarlan yang mengalami luka pada kening mengaku duduk di jok kiri pada barisan 10 dari depan di bus yang melaju dari arah timur ke arah Jakarta. Kecelakaan bus menyebabkan semua penumpang Selamet dan Lorena kalang kabut keluar dari kabin bus yang telah melintang di tengah jalan. “Bus yang telah menerjang marka jalan dihantam dari arah barat oleh bus Lorena,” ujar Tarlan menambahkan.
Musibah kecelakaan yang terjadi pada pagi buta ini juga menyebabkan sejumlah penumpang telantar. Bahkan, sebagian penumpang bus Selamet yang berombongan bersama keluarganya terpisah satu dengan yang lain. “Anak serta cucu masih di lokasi kejadian, sementara saya menunggui keponakan yang sedang dirawat,” ujar Irawan Effendi, penumpang bus Selamet saat menunggui korban luka di Rumah Sakit Dr Ashari Pemalang.
Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi mengenai penyebab kecelakaan ini dari pejabat Kepolisian Resort Tegal. Sementara itu Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Rumah Sakit Umum Daerah Dr Ashari, Sofro Said, mengemukakan rumah sakitnya telah merawat 22 korban kecelakaan tersebut.
Sembilan orang di antaranya mengalami luka berat berupa pendarahan di kepala dan patah tulang, sedangkan 13 pasien tergolong ringan. “Sebanyak 13 pasien rawat jalan, mereka tetap istirahat sambil menunggu jemputan,” ujar Said.
Kondisi yang sama juga terjadi di Rumah Sakit Umum Santa Maria, Pemalang, yang telah merawat 14 korban. Enam di antaranya harus menginap dan sisanya rawat jalan serta dirujuk ke rumah sakit lain.
EDI FAISOL