Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lokalisasi Ini Sediakan Hampir 7.000 Kondom per Bulan

image-gnews
Satpol PP Madiun mendata PSK di Lokalisasi Gude atau Wisma Wanita Harapan di Desa Teguhan, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. TEMPO/ Ishomuddin
Satpol PP Madiun mendata PSK di Lokalisasi Gude atau Wisma Wanita Harapan di Desa Teguhan, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. TEMPO/ Ishomuddin
Iklan

TEMPO Interaktif, Madiun - Untuk melayani lelaki hidung belang, lokalisasi Gude atau Wisma Wanita Harapan di Desa Teguhan, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menyediakan hampir 7.000 bungkus kondom dalam sebulan.

“Dalam sebulan, kami mendapat jatah kondom sebanyak dua karton. Satu kartonnya berisi 3.450 bungkus kondom,” jelas Tohirin, Ketua Kelompok Kerja Arjuna yang membina pekerja lokalisasi setempat, Senin, 12 September 2011. Jika ditotal, dua karton kondom itu mencapai 6.900 bungkus kondom atau hampir 7.000 bungkus kondom.

Bantuan kondom itu dari Yayasan DKT Indonesia. “Setiap pengunjung yang datang ke sini selalu diberi kondom oleh petugas yang berada di halaman parkir sehingga tidak ada yang sampai tidak diberi kondom,” katanya. Upaya ini untuk mencegah penularan penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV/AIDS.

Hingga kini, sudah sekitar 70 pelacur yang kembali ke Lokalisasi Gude setelah selama 1,5 bulan berhenti bekerja sejak sebelum Ramadan hingga usai Lebaran, atau dari 26 Juli hingga 10 September 2011 lalu. Saat itu tercatat ada 74 pelacur yang pulang kampung. “Kalau memang ada pendatang baru, pasti melapor ke saya,” tandas Tohirin.

Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Madiun hari ini melakukan pendataan. “Dari 31 wisma yang kami data, sudah 70 PSK yang kembali dan sementara tidak ditemukan yang pendatang baru,” jelas Kepala Seksi Penyidik dan Penindakan Satpol PP Kabupaten Madiun Toni Agus Purnomo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu PSK, Dewi, mengaku sudah dua tahun berada di Lokalisasi Gude. “Saya sudah dua tahun dan sekarang kembali ke sini setelah kemarin pulang kampung. Saya enggak ngajak orang baru ke sini,” tutur wanita asal Kabupaten Ponorogo yang masih berusia 20 tahun ini.

Hal yang sama dikatakan PSK lainnya, Hesti, asal Kabupaten Malang. “Saya sudah 2,5 tahun di sini dan enggak mengajak teman untuk bekerja ke sini,” ungkapnya.

Data lokalisasi setempat menyebutkan terdapat sedikitnya 74 pelacur dan 25 ibu asuh atau germo yang menghuni 31 wisma. Rata-rata per wisma terdiri dari enam kamar. Para pelacur ini berasal dari 16 kabupaten/kota di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan luar Pulau Jawa.

ISHOMUDDIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Lokalisasi di Pantura Tegal Akhirnya Ditutup Permanen

20 Mei 2017

Ilustrasi Lokalisasi. TEMPO/Fully Syafi
Lokalisasi di Pantura Tegal Akhirnya Ditutup Permanen

Lokalisasi yang berada Jalur Pantura Kabupaten Tegal yakni Peleman, Wandan, dan Gang Sempit akhirnya resmi ditutup permanen, Jumat 19 Mei 2017.


Ubah Lokalisasi Jadi RTH, Wali Kota Kediri: Hapus Citra Buruk

19 Mei 2017

Calon Walikota Kediri Abu Bakar. ANTARA/Rudi Mulya
Ubah Lokalisasi Jadi RTH, Wali Kota Kediri: Hapus Citra Buruk

Pemerintah Kota Kediri akan menjadikan kawasan bekas lokalisasi itu menjadi ruang terbuka hijau yang dilengkapi fasilitas bermain anak-anak.


Kisah Mas Abu Tutup Lokalisasi Semampir (2), Sudah Bulat  

4 Maret 2017

Calon Walikota Kediri Abu Bakar. ANTARA/Rudi Mulya
Kisah Mas Abu Tutup Lokalisasi Semampir (2), Sudah Bulat  

Sudah bulat keputusan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menutup lokalisasi Semampir, sebelumnya ia minta pendapat pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo.


Mas Abu Tutup Lokalisasi Semampir (1), Sulit Dipisahkan  

4 Maret 2017

Calon Walikota Kediri Abu Bakar. ANTARA/Rudi Mulya
Mas Abu Tutup Lokalisasi Semampir (1), Sulit Dipisahkan  

Ini kisah Wali Kota Kediri menutup lokalisasi Semampir yang telah beroperasi puluhan tahun.


Lokalisasi Karang Joang Dibongkar, PSK Masih Beraktivitas  

23 Februari 2017

Ilustrasi prostitusi. Theglobeandmail.com
Lokalisasi Karang Joang Dibongkar, PSK Masih Beraktivitas  

Pemerintah Kota Balikpapan mendapat laporan bahwa PSK di lokalisasi prostitusi Karang Joang kembali beraktivitas meski puluhan bangunan dirobohkan dua pekan lalu.


Balikpapan Tolak Tuntutan PSK Lokalisasi yang Digusur  

17 Februari 2017

Ilustrasi Lokalisasi. TEMPO/Fully Syafi
Balikpapan Tolak Tuntutan PSK Lokalisasi yang Digusur  

Pemerintah Kota Balikpapan menolak tuntutan pekerja seks komersial di lokalisasi prostitusi Karang Joang yang mengharapkan dana pemulangan ke daerah masing-masing.


Polisi Sita Bambu Runcing dan Molotov di Lokalisasi Semampir

10 Desember 2016

Ilustrasi penggusuran. TEMPO/Hariandi Hafid
Polisi Sita Bambu Runcing dan Molotov di Lokalisasi Semampir

Penduduk akan mengajukan gugatan class action untuk melawan kebijakan pemerintah.


Lokalisasi Semampir Digusur, Massa Siapkan Bambu Runcing

10 Desember 2016

TEMPO/Iqbal Lubis
Lokalisasi Semampir Digusur, Massa Siapkan Bambu Runcing

Lokalisasi Semampir Kediri mencekam. Ratusan warga mempersenjatai diri dengan bambu runcing.


Eks Lokalisasi di Kediri Mau Digusur, Penghuni Unjuk Rasa

5 Desember 2016

Ilustrasi demo/unjuk rasa. Toulousestreet.com
Eks Lokalisasi di Kediri Mau Digusur, Penghuni Unjuk Rasa

Pemerintah Kota Kediri memberi tenggat waktu hingga 10 Desember 2016 untuk mengosongkannya.


Akan Digusur, Penghuni Eks Lokalisasi di Kediri Unjuk Rasa

21 November 2016

Ilustrasi Lokalisasi. TEMPO/Fully Syafi
Akan Digusur, Penghuni Eks Lokalisasi di Kediri Unjuk Rasa

Terdapat sedikitnya 227 bangunan yang dihuni 261 kepala keluarga atau 680 jiwa di kawasan eks-lokalisasi Semampir.