TEMPO Interaktif, Banda Aceh - Dua pelaku pemukulan khatib salat Jumat, Tgk Saiful Bahri, telah ditahan. Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Pidie Ajun Komisaris Polisi (AKP) Jatmiko mengatakan polisi telah menetapkan empat tersangka terlibat pemukulan tersebut. Tidak tertutup kemungkinan tersangka bertambah.
Menurut Jatmiko, mereka adalah Zulkifli, Mukhtaruddin, Tgk Ilya, yang merupakan anggota dewan dari DPRK Pidie, dan Sabirin. “Dua tersangka telah ditahan, Zulkifli dan Mukhtaruddin,” ujarnya kepada Tempo, Minggu 11 September 2011.
Sementara Tgk Ilyas yang dipanggil kemarin untuk diperiksa masih belum diproses karena harus menunggu surat izin dari Pemerintah Aceh. “Karena Ilyas anggota dewan, harus meminta izin kepada Gubernur. Surat sudah kami sampaikan,” ujarnya.
Sementara Sabirin, polisi belum memeriksanya karena menolak memenuhi panggilan polisi untuk pemeriksaaan sebelumnya. “Saya telah mengeluarkan perintah penangkapan kepadanya. Anggota polisi masih mencari dia,” ujar Jatmiko.
Zulkifli dan Mukhtaruddin dalam pemeriksaan tidak mengakui telah memukul Tgk Saiful Bahri. Namun berdasarkan keterangan dari saksi lain mereka ikut memukul dan telah memenuhi syarat untuk ditahan.
Menurut Jatmiko, penyidik polisi akan terus bekerja keras untuk menyelesaikan kasus tersebut. Pelaku pemukulan dapat dibidik dengan Pasal 351 dan 170 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pengoroyokan.
Sementara itu Tgk Ilyas mengatakan tidak ikut memukul Tgk Saiful. Dia hanya meminta khatib turun dari mimbar Jumat karena isi khotbahnya memprovokasi jemaah. Khatib dinilai telah menebarkan kebencian terhadap mantan petinggi dan mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka. “Di dalam khotbah, dia (khatib) menyinggung politik Aceh dan menghina Partai (Aceh),” ujarnya.
Pemukulan terhadap khatib salat Jumat Tgk Saiful Bahri terjadi saat khatib sedang menyampaikan khotbah Jumat di Masjid Raya Keumala, Pidie, Jumat pekan lalu. Saat sedang khotbah, Tgk Ilyas Abubakar meminta khatib turun dari mimbar. “Turun, jangan kampanye di sini,” kata Ilyas saat itu.
Selanjutnya, beberapa jemaah menghampiri Tgk Saiful dan terjadilah pemukulan tersebut. Dia mengalami luka di pelipis mata bagian kanan dan banyak mengeluarkan darah. Tgk Saiful mengatakan tidak menerima perlakuan tersebut. “Saya telah dianiaya oleh mereka,” kata Tgk Saiful.
Sejumlah kalangan mengecam pemukulan tersebut. Fron Pembela Islam (FPI) Aceh menyebut pemukulan yang dilakukan oleh beberapa oknum tersebut sebagai the real terorist. “Umat Islam wajib bersatu dan melawan setiap kezaliman dan tirani dalam bentuk apa pun,” kata Ketua Umum FPI Aceh Tgk Yusuf Al-Qardawi.
ADI WARSIDI