TEMPO Interaktif, Surabaya - Pemerintah Jawa Timur mencari rekam jejak 26 pegawai negeri sipil (PNS) yang bolos tanpa alasan jelas pada hari pertama masuk kerja, Senin, 5 September 2011. "Jika ketahuan sering bolos, sanksi terberat pasti pencabutan status mereka sebagai PNS kita berikan," kata Gubernur Jawa Timur Soekarwo seusai halal bi halal bersama masyarakat di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa, 6 September 2011.
Menurut Soekarwo, sesuai Peraturan Pemerintah (PP) nomor 53 Tahun 2010 tentang disiplin PNS, tingkat sanksi bagi PNS yang bolos dari ringan, sedang, hingga berat. Sanksi ringan berupa teguran lisan dan tertulis. Sanksi sedang berupa penundaan kenaikan gaji dan penurunan gaji satu tahun.
Sedangkan sanksi terberat adalah penurunan pangkat satu tingkat, pemindahan jabatan, pembebastugasan jabatan, hingga pemecatan secara tidak hormat. "Inspektorat dan BKD (Badan Kepegawaian Daerah) yang akan teliti dan akan langsung berikan sanksi," tambah Soekarwo.
Sekedar diketahui, sesuai data yang dikeluarkan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jawa Timur, pada hari pertama masuk kemarin setidaknya terdapat 26 PNS diketahui tidak masuk tanpa alasan yang jelas. "Juga ada 1135 PNS tidak masuk, tapi mereka izin sakit dan ada juga yang izin karena sedang menjalani diklat dan sekolah di luar," kata Kepala BKD Jawa Timur Akmal Boedianto.
Ke-26 PNS yang tidak masuk terbanyak adalah PNS di lingkungan Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya sebanyak 12 orang, Dinas Pendidikan 6 orang, Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan 4 orang, serta Dinas Kesehatan, Dinas PU Ciptakarya, Badan Ketahanan Pangan, serta Badan Pelaksana Harian Badan Narkotika masing-masing terdapat satu orang yang bolos.
Sementara di Kediri, Walikota Kediri Samsul Ashar langsung menyidang satu anak buahnya yang kedapatan bolos di hari pertama kerja pada Senin, 5 September. Dia juga mengancam Kepala Dinas jika ada staf yang memperpanjang libur.
Kemarahan Samsul Ashar terjadi saat memeriksa kesiapan kerja pegawai di Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja. Kepada Kepala Dinas Eddy Tjahyono, Samsul menanyakan keberadaan salah satu stafnya yang tidak ada di tempat. "Ini kemana orangnya?" kata Samsul.
Sementara di Medan, hari pertama kerja usai Lebaran bagi PNS diisi dengan jalan-jalan di pusat perbelanjaan. Tampak sejumlah perempuan dan pria masih mengenakan seragam PNS, hijau-hijau, mengelilingi pusat perbelanjaan Sun Plaza, Jalan Zainul Arifin. Namun, Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Medan, Syaiful Bahri mengklaim tingkat kehadiran PNS mencapai 90 persen.
FATKHURROHMAN TAUFIQ | HARI TRI WASONO | SOETANA MONANG HASIBUAN