TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah akan membangun lebih dari 10 kapal cepat rudal (KCR) untuk TNI Angkatan Laut dalam kurun waktu 5 tahun mendatang. Kapal cepat rudal ini rencananya akan dibuat di dalam negeri oleh PT PAL di Surabaya dan PT Palindo di Batam.
"Sekitar lebih dari 10 kalau dalam rencana strategis dan kapal ini sudah bisa dibuat di dalam negeri," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro usai acara dialog dengan pemimpin redaksi media massa di Jakarta, Rabu malam, 27 Juli 2011. Kapal berukuran 70 meter itu merupakan jenis kapal patroli yang dilengkapi senjata dan rudal.
Kapal ini dirancang untuk digunakan di perairan wilayah Indonesia yang lebih dangkal. Sementara, untuk patroli di wilayah Indonesia timur, Menteri Purnomo mengatakan pihaknya sedang menyiapkan pembangunan kapal jenis fregat. Kapal jenis ini digunakan di wilayah dengan karakter laut dalam dan ombak besar.
Namun, Purnomo tak mengingat secara persis jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk pengadaan kapal-kapal ini. "Sudah kami (siapkan) sampai 2024, apa dan berapa yang kita perlukan. Pertama kita hitung ancamannya, lalu kekuatannya dan anggarannya berapa. Lalu, kebutuhan berapa?" kata dia.
Pemerintah akan mengutamakan pembangunan kapal cepat rudal untuk patroli wilayah barat dan kapal fregat untuk wilayah timur. Saat ini PT PAL memang baru sanggup membangun 40-50 persen bagian dari kapal-kapal tersebut. Tapi, diharapkan ke depannya seluruh bagian kapal-kapal cepat itu dapat dibangun di dalam negeri.
Selain kapal cepat dan fregat, menurut Purnomo, pemerintah sedang menegosiasikan pembelian kapal selam. Tapi, pemerintah berkukuh kapal selam itu harus dibangun di dalam negeri agar ada transfer teknologi. Saat ini pemerintah sedang menyeleksi tawaran kapal yang paling sesuai dengan kapal selam yang telah dimiliki TNI Angkatan Laut sebelumnya.
KARTIKA CANDRA