TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie membantah rumor yang menyatakan dana asuransi sistem jaminan sosial dikelola pihak asing. “Siapa yang dikelola asing? Jangan menduga-duga lah, ini justru untuk rakyat. Kalau dibilang dikelola oleh asing, direncanakan asing, ini justru menurut saya menyesatkan,” kata Marzuki di gedung DPR, Rabu 13 Juli 2011.
Ia justru merasa bingung atas rumor yang menyatakan seperti itu. Soalnya, sejak mulai dari konsep, sistem jaminan sosial disusun oleh putra-putri terbaik bangsa. “Kita kan ada doktor masalah jaminan sosial, kita kan banyak pengalaman di masalah jaminan hari tua. Jadi saya pikir berita-berita yang menyesatkan itu supaya diluruskan,” ujarnya.
Marzuki memastikan sistem jaminan sosial nasional, yang pelaksanaannya dilakukan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), sepenuhnya dikendalikan oleh negara. “Lewat lembaga publik. Semacam lembaga non profit, tujuannya tidak menghasilkan untung, jelas itu,” kata dia.
Legislator Partai Demokrat ini yakin keuangan negara tidak akan jebol dengan pengesahan Undang-undang BPJS. Apalagi, empat perusahaan asuransi, PT Jamsostek, PT Askes, PT Taspen, dan PT Asabri, yang ditransformasi secara bertahap ke dalam BPJS, akan memperkuat sisi finansial. DPR sendiri juga sudah memperhitungkan dengan Menteri Keuangan dari sisi fiskalnya.
Marzuki yakin rancangan Undang-undang BPJS yang pembahasannya sempat berlarut-larut dapat diundangkan sebelum masa sidang keempat yang berakhir tanggal 22 Juli mendatang. Ditambah dukungan dari 9 fraksi di DPR, pengesahannya dipastikan mulus. “Kita usahakan semaksimal mungkin. Pak SBY sudah bilang ke saya secara informal, ’Kalau nemu jalan buntu, nanti saya ketemu dengan pimpinan DPR untuk cari solusi’,” ujar Marzuki.
Dengan adanya sistem jaminan sosial ini, Marzuki mengatakan, hak-hak masyarakat yang selama ini ditanggung asuransi dapat ditanggung negara. Mulai dari kecelakaan kerja, kesehatan, kematian, hingga pensiun. “Kalau kecelakaan ada jaminannya. Kalau mati ada tunjangannya, jangan mati enggak ada duit untuk ngubur,” kata dia. “Orang kalau tua dapat jaminan hari tua. Siapapun tak usah khawatir, rakyat Indonesia jika tua nanti tidak akan masuk rumah jompo.”
MAHARDIKA SATRIA HADI