TEMPO Interaktif, Gorontalo - Sebanyak 1.109 warga mengungsi akibat banjir bandang yang menghantam delapan desa di dua kecamatan di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. “Warga sudah kami ungsikan ke tempat yang paling aman, antara lain di kantor kecamatan,” ujar Risno Daud, Koordinator Taruna Siaga Bencana Kabupaten Bone Bolango, Sabtu, 18 Juni 2011.
Risno mengungkapkan bahwa banjir bandang yang terjadi sejak Rabu, 15 Juni 2011, lalu itu mengakibatkan 10 rumah hanyut dan ratusan rumah yang ada di delapan desa terendam lumpur. Selain itu, dua jembatan yang menghubungkan jalur Trans Sulawesi juga ambruk dihantam banjir bandang. “Tak hanya itu, sejumlah infrastruktur seperti sekolah juga ikut hancur. Hingga kini, warga masih takut dengan adanya banjir susulan,” ujar Risno.
Sugondo Makmur, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bone Bolango menambahkan, delapan desa yang terkena banjir bandang itu adalah Desa Tumbuh Mekar, Monano, Sogitia, Inogaluma, Permata, Ilohua, Mooduyo, dan Desa Muara Bone.
Hingga kini, kata Sugondo, aktivitas masyarakat setempat lumpuh total akibat terjangan banjir tersebut. Pihaknya juga telah memberikan bantuan berupa makanan, air bersih, obat-obatan, dan selimut. ”Kami berharap pemerintah pusat bisa turun tangan menangani banjir bandang di Bone Bolango,” ujarnya.
CHRISTOPEL PAINO
Baca Juga: