TEMPO Interaktif, Sidoarjo - Bandar Udara Juanda, Surabaya, tidak mengawasi atau memeriksa penumpang penerbangan internasional dari Eropa, Selasa, 7 Juni 2011. "Belum ada, biasanya berkoordinasi dengan Karantina Kesehatan Pelabuhan Juanda," kata juru bicara Bandara Juanda, Friston Mansyur.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan telah menginstruksikan pengawasan penumpang dari Eropa. Hal itu untuk mencegah penularan wabah bakteri Escherichia Coli atau E.Coli berjenis strain baru yang melanda Eropa.
Baca Juga:
Namun, kata Friston, pihaknya siap menindaklanjuti dengan mengawasi setiap penumpang yang diduga tertular wabah mematikan ini. Pengelola bandara juga menyiapkan perlengkapan pendukung untuk mendeteksi setiap penumpang dari negara-negara Eropa.
Bandara akan sigap, seperti kesiapan menghadapi wabah flu babi dan flu burung yang terjadi beberapa waktu silam. Saat itu, katanya, Bandara Juanda mengawasi setiap penumpang dengan alat pendeteksi suhu atau thermo scanner. Setiap penumpang yang disangka tertular akan menjalani perawatan dan karantina di poliklinik Bandara sebelum akhirnya menjalani perawatan lanjutan di Rumah Sakit terdekat.
Bakteri yang menyerang Eropa dua pekan terakhir ini merupakan strain baru. Bakteri ini dinamakan Enterohaemorrhagic Escherichia coli atau EHEC. Berawal dari Jerman, penyakit yang disebabkan bakteri E.coli ini dengan cepat menyebar ke 14 negara lainnya, termasuk Amerika Serikat.
Bakteri ini telah menelan 23 korban jiwa. Korban terbanyak, yakni 22 orang meninggal di Jerman dan satu korban di Swedia. Diduga bakteri E.Coli menyebar melalui aneka sayuran, seperti mentimun dan taoge. Selain diduga kebal terhadap antibiotik, bakteri EHEC juga dapat menyebabkan kematian karena memicu perdarahan yang parah.
EKO WIDIANTO