TEMPO Interaktif, Pacitan - Aset geopark berupa struktur geologi dan peninggalan purbakala di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, bakal dinilai tim United Nation Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) untuk dimasukkan dalam Global Geopark Network. Struktur geologi dan peninggalan purbakala di Pacitan akan dinilai tim dari UNESCO pada 7-9 Juni nanti.
"Aset itu berupa pegunungan, perbukitan, goa, pantai, sungai, telaga, dan ladang serta benda-benda peninggalan purbakala," kata Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Pacitan, Mochamad Fathoni, Rabu, 1 Juni 2011.
Struktur geologi dan benda peninggalan purbakala itu jika memenuhi syarat akan dimasukkan dalam aset geopark dunia. Benda-benda itu terutama tersebar di beberapa kecamatan seperti Kecamatan Donorojo, Punung, Pringkuku, dan sebagian kecamatan Pacitan (kota).
"Semua struktur geologi di empat kecamatan itu termasuk dalam gugusan Pegunungan Sewu yang kaya akan aset geologi bersejarah," kata Fathioni. Pemerintah setempat menggolongkan kawasan tersebut sebagai kawasan yang mengandung karst (bentukan permukaan bumi) kelas I. Sedangkan karst kelas II tersebar di kecamatan lain seperti Kecamatan Tulakan, Kebonagung, Sudimoro, Ngadirojo, dan Tegalombo.
Disparbudpora mencatat ada 35 geosite (situs geologi) di Pacitan yang bersejarah dan kaya akan struktur geologi. Dari 35 geosite yang diajukan, ada 10 geosite yang akan dinilai tim UNESCO. Sepuluh geosite tersebut berupa:
1. Karst di Pancer Door (sebelah timur kawasan wisata Pantai Teleng Ria di Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Pacitan).
2. Karst di Tamperan Gung (perbukitan yang berada di kawasan Pantai Tamperan, Desa Tamperan, Kecamatan Pacitan).
3. Karst di Tamperan Atas (perbukitan yang berada di kawasan Pantai Tamperan, Desa Tamperan, Kecamatan Pacitan).
4. Karst di Pantai Klayar (Desa Sendang, Kecamatan Donorojo).
5. Stalaktit dan stalakmit di Goa Gong (Desa Bomo, Kecamatan Punung).
6. Stalaktit dan stalakmit di Goa Tabuhan (Desa Wareng, Kecamatan Punung).
7. Stalaktit dan stalakmit di Goa Song Terus (Desa Wareng, Kecamatan Punung).
8. Sedimentasi di Telaga Guyang Warak (Kecamatan Punung).
9. Sungai Bak Soka (Kecamatan Punung).
10. Artefak peninggalan purbakala (Dusun Ngrijang, Desa Sekar, Kecamatan Donorojo).
Selain Pacitan, tim UNESCO juga akan menilai kekayaan geologi di Gunung Batur, Bali. Sebelumnya, Kementarian Kebudayaan dan Pariwisata sudah mensosialisasikan rencana penilaian tim UNESCO. "Aset geologi itu bisa jadi wadah untuk pendidikan geologi, sejarah, sekaligus tempat pariwisata," kata Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Firmansyah Rahim, di Pacitan kemarin, Rabu, 1 Juni 2011.
ISHOMUDDIN